Liputan6.com, Jakarta - Menghormati simbol sportifitas luhur Italia dari 11 kemenangan beruntun Alfa Romeo di Mille Miglia pada 1928 dengan mobil 6C 1500 Super Sport, jenama kenamaan Italia tersebut mempersembahkan seri khusus terbatas mobil sport Giulia dan Stelvio Quadrifoglio di dalam varian Super Sport yang baru.
Lahir dari perlombaan panjang sejak 1923 yang terus mengalirkan keunggulan teknis balap ke mobil produksi, Alfa Romeo Giulia Quadrifoglio Super Sport akan dijual terbatas hanya 275 unit, dan Alfa Romeo Stelvio Quadrifoglio Super Sport akan keluar dengan 175 unit.
Menurut keterangan resminya, kedua mobil itu akan merambah pasar global mulai 16 Mei 2024. Memoles seri terbatas ini supaya benar-benar unik, Alfa Romeo Centro Stile, divisi mobil produksi jenama tersebut, telah melakukan penafsiran ulang terhadap Quadrifoglio.
Advertisement
Kepribadian yang kuat terpancar dari eksterior sporty yang menampilkan logo Quadrifoglio baru dengan latar hitam dan penggunaan serat karbon di sekujur tubuhnya.
Fasianya berhias lampu depan 3+3, dengan lampu matriks full-LED adaptif baru. LED tersebut dilengkapi fitur anti-silau dan sinar berkendara yang dapat disesuaikan untuk pencahayaan optimal di segala kondisi.
Pelek sport 5 lubang 19 inci pada Giulia dan 21 inci pada Stelvio akan dilengkapi kaliper rem hitam yang mendukung kesan sporty.
Di balik kap mesinnya akan tersemat mesin V6 2,9 liter yang menghasilkan 520 tenaga kuda yang dipadukan dengan limited-slip differential mekanis.
Melalui penyetelan khusus yang dihasilkan dari pengalaman desain Giulia GTA, solusi teknis dengan mengoptimalkan transfer torsi, meningkatkan stabilitas, kelincahan, dan kemampuan menikung, akan menghasilkan performa yang lebih superior.
Konfigurasi Aerodinamis dan Fitur Sporty di Interiornya
Dinamika berkendara terbaik di kelasnya juga akan didapat dari hasil penghematan bobot dari material ultra ringan aluminium di mesin dan serat karbon di poros transmisi, kap mesin, spoiler, hingga side skirt.
Pada Giulia, aerodinamis tetap aktif dengan splitter depan serat karbon yang akan mengontrol kualitas aliran udara di bawah kendaraan guna meningkatkan stabilitas dan performa.
Menambah kesan gaharnya, sistem pembuangan Akrapovic juga akan menggaungkan suara yang khas.
Masuk ke dalam kabinnya, finishing 3D serat karbon merah yang sporty akan memulai debutnya di dashboard, konsol tengah, dan panel pintu.
Sandaran kepala di jok depan akan berhias jahitan logo Super Sport berwarna merah dan nomor mobil berwarna hitam untuk membedakannya sebagai bagian dari seri terbatas eksklusif.
Setir kemudinya berbalut kulit Alcantara dengan jahitan hitam dan aksen serat karbon.
Kemewahan dan kesan sporty akan didukung dengan teknologi modern konektivitas on-board dengan panel instrumen berdesain teleskopik yang bernilai historis. Layar TFT digital 12,3 incinya dapat pula melancarkan pengaturan teknologi mengemudi otonom.
Sistem infotainmentnya juga akan menyediakan konten, fungsionalitas, dan platform Alfa Connect yang menyediakan layanan praktis keselamatan dan kenyamanan.
Advertisement
Legenda Balap 6C 1500
Sehari setelah memenangkan Kejuaraan Dunia di Tipo P2, Vittorio Jano menanggapi kebutuhan akan mobil jalan raya baru dengan kapasitas sedang dan performa cemerlang dengan 6C 1500, yang sasisnya ditampilkan di Paris Motor Show 1925 dengan inisial NR (Nicola Romeo).
Namun, mobil baru yang dibekali mesin 6 silinder segaris 1.487 cc yang menghasilkan tenaga 44 hp itu harus menunggu hingga tahun 1927 untuk mulai diproduksi.
Meski begitu, semuanya langsung sukses di pasaran dan balapan. Kesuksesan berlanjut dengan evolusi berkelanjutan dan peningkatan tenaga hadir berlangsung cepat termasuk di dalam kelas Super Sport yang menghasilkan tenaga 84 hp untuk kecepatan tertinggi 155 km/jam.
Pada tahun 1928, Alfa Romeo menjuarai Mille Miglia dengan 6C 1500 berinisial MMS (“Mille Miglia Speciale”) yang dikendarai Giuseppe Campari dan Giulio Ramponi.
Pada putaran pertama, keduanya berhasil menyingkirkan ancaman Bugatti yang dikendarai oleh Gastone Brilli-Peri, Pietro Bordino dan Tazio Nuvolari.
Hingga sampai pada pos pemeriksaan Roma, duo Campari-Ramponi memimpin dan berhasil mempertahankan posisi unggul di garis finis saat tiba di Brescia, menandai 11 kemenangan beruntun Alfa Romeo di balapan tersebut, sebuah rekor yang sulit terpecahkan.
Selama medio 1927 dan 1929, model 6C 1500 juga memberikan hasil komersial yang luar biasa dengan menyumbang 1.064 unit terjual, angka yang masih pada saat itu.
Infografis Mobil Kepresidenan
Advertisement