Kilang LNG Blok Masela Dibangun di Darat, Ini Komentar SKK Migas

Presiden Jokowi memutuskan proyek kilang LNG Blok Masela dibangun di darat.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 23 Mar 2016, 15:45 WIB
SKK Migas memiliki peranan penting dalam proses kegiatan hulu migas di tanah air.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat menuai kontroversi, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan proyek kilang gas alam cair (LNG) Blok Masela dibangun di darat (onshore). Keputusan tersebut, menurut Jokowi ditentukan setelah mendengar berbagai masukan dari berbagai pihak.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Elan Biantoro menyatakan SKK Migas siap menjalankan keputusan Presiden.

"Kami menghargai keputusan Presiden Jokowi. Kami akan jalankan sebaik-baiknya," tutur Elan saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (23/3/2016).

Awalnya SKK Migas memang mengusulkan agar kilang LNG Blok Masela di laut (offshore). Sebab menurut Elan, hal itu sebenarnya sudah diputuskan pemerintahan SBY bersama INPEX Corporation sebagai operator blok itu Cekungan Laut Timor sejak 2010.

"Pertimbangannya dulu pemerintah pernah setujui kalau itu (kilang LNG) floating jadi kami pertahankan," jelasnya.

 

Namun keputusan pembangunan kilang di darat diambil dengan mempertimbangkan dampak ekonomi proyek itu ke perkembangan wilayah Indonesia Timur.

"Proyek ini diharapkan menciptakan multiplier effect," paparnya.

Sekadar informasi, Presiden Jokowi telah memutuskan nasib pengembangan Blok Masela saat tengah mengunjungi Pontianak, Kalimantan Barat.


"Te‎rkait dengan Blok Masela, setelah melalui banyak pertimbangan, setelah melalui banyak sekali masukan-masukan dan input yang diberikan pada saya. Kita putuskan dibangun di darat (onshore)," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan eksplorasi di darat diputuskan setelah melihat besarnya dampak pelaksanaan proyek tersebut dan biaya yang dikeluarkan.

"Ini proyek jangka panjang, tidak hanya setahun, dua tahun, tidak hanya 10 tahun 15 tahun, tetapi proyek yang sangat panjang, yang menyangkut ratusan triliun rupiah," ucapnya.

Jokowi juga menjelaskan keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan besar, yaitu pengaruhnya yang cukup besar bagi perekonomian di daerah sekitar wilayah eksplorasi dan wilayah regional di sekitarnya.

"Dengan pertimbangan yang pertama, kita ingin ekonomi daerah juga ekonomi nasional, itu terimbas dari adanya pembangunan Blok Masela. Kedua, juga pembangunan wilayah regional development juga kita ingin agar juga terkena dampak dari pembangunan besar, Proyek Masela ini," ucapnya.

Jokowi mengatakan setelah keputusan tersebut dibuat, tindak lanjut pelaksanaan proyek tersebut akan ditangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). ‎

"Nanti akan ditindaklanjuti oleh Menteri ESDM dan SKK migas. Itu yang bisa saya sampaikan siang ini. Silakan nanti, selanjutnya Menteri ESDM dan SKK Migas yang menyampaikan," ucapnya. ‎(Ndw/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya