Bulog Impor 600 Ribu Ton Jagung hingga Maret 2016

Saat ini, harga jagung mulai terkerek naik sehingga dikeluhkan industri pakan ternak serta peternak.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Jan 2016, 17:03 WIB
Seorang pedagang jagung melayani pembeli di Jalan Raya Bogor, Bogor, Kamis (31/12/2015). Jelang malam pergantian tahun 2016, sejumlah pedagang jagung musiman menggelar dagangannya di sepanjang Jalan Raya Bogor. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog bakal segera mendatangkan jagung impor untuk pakan ternak sebanyak 600 ribu ton. Saat ini, harga jagung mulai terkerek naik sehingga dikeluhkan industri pakan ternak serta peternak.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu Suparyono ‎mengatakan, pihaknya telah menerima penugasan untuk impor sebanyak 600 ribu ton pada kuartal I 2016. Dia juga bilang telah menerima rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan).

‎"Ini sudah proses kami sudah dapat rekomendasi Kementan. Kita sudah melakukan adminitrasi, hari ini akan diputuskan berapa kontrak yang bisa kami tanda tangani Januari-Maret 2016. Insya Allah target 600 ribu ton bisa terlaksana dengan baik," kata dia Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Dia menegaskan, jagung tersebut akan disalurkan pada peternak dan industri pakan.Mengenai harga jual, dia menuturkan akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan para konsumen.

"Di mana akan jual, karena hari ini ini berteriak harga jagung mahal adalah peternak dan industri pakan peternak UKM maka prioritas ke industri pakan ternak UKM yang melakukan pencampuran jagung sendiri. Hari ini kami mengundang asosiasi peternak yang akan berdiskusi harga distribusi dan sebagainya," jelas dia.

Dia mengatakan, terkait prosesnya, jagung tersebut akan masuk secara bertahap sampai Maret 2016.

"‎Insya Allah akhir bulan kapal yang membawa jagung akan masuk secara bertahap akhir Januari sampai Maret 600 ribu ton," tandas dia. (Amd/Zul)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya