5 Tips Agar Bisnis Selamat dari Badai Krisis

Indonesia sedang mengalami perlambatan ekonomi. Pengusaha harus cerdik menyikapinya.

oleh Adinda Purnama Rachmani diperbarui 20 Nov 2015, 16:01 WIB
Pergerakan grafik terlihat di bursa saham Frankfurt, Jerman, (29/6/2015). Krisis utang Yunani berdampak cukup dalam ke pergerakan bursa-bursa saham di Eropa, DAX Jerman dan CAC Perancis turun sekitar 4 persen. (REUTERS/Ralph Orlowski)

Liputan6.com, New York - Indonesia sedang mengalami perlambatan ekonomi. Bahkan banyak analisis di Indonesia yang mengatakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini, sudah menandakan krisis ekonomi seperti kondisi yang pernah terjadi di tahun 1998 lalu.

Sebagai seorang pengusaha tentu Anda akan menghadapi krisis seperti ini, seberat apapun kondisi perekonomian sebagai pengusaha tidak boleh mempunyai rasa takut akan terpuruknya perekonomian di Indonesia.

Sebagai pengusaha, Anda harus pintar menguasai kondisi, mungkin saja ada peluang emas yang bisa ada dapatkan. Seperti dilansir dari businessinsider.co.id, Jumat (20/11/2015), 5 tips membuat bisnis selamat dari krisis ekonomi.

1. Teliti dan tenang ketika menghadapi situasi

Ketika perekonomian terpuruk, Anda sebagai pengusaha harus memiliki ketenangan dalam menghadapi situasi, ini hal terpenting agar dapat menghidarkan kita dari kesalahan dalam mengambil keputusan bisnis.

Hal ini juga dapat membuat kita lebih teliti untuk melihat peluang ke depannya, tidak banyak pengusaha yang mampu melihat peluang dalam situasi krisis.

2. Jualan produk dengan harga murah

Jika Anda menjual produk menggunakan bahan baku impor atau memiliki harga yang mahal, maka saat nilai rupiah melemah terhadap dollar seperti saat ini.

Anda dapat mencoba menggunakan produk lokal namun berkualitas, dengan menggunakan produk dalam negeri akan membantu menstabilkan perekonomian Indonesia.

3. Pasarkan melalui online

Foto dok. Liputan6.com

Di dalam era teknologi seperti ini, Anda dapat memanfaatkan jejaring sosial untuk memasarkan produk usaha Anda. Strategi pemasaran melalui internet dianggap sangat efisien karena dapat diakses ke luar negeri.

4. Bersyukur

Dalam kondisi perekonomian yang buruk ada akan susah untuk bersyukur, namun jika Anda mensyukuri yang tidak bersifat materi seperti mensyukuri kesehatan dan hubungan dengan keluqrga yang baik.

Karena ketika Anda kehilangan materi, tetapi Anda tidak akan kehilangan kesehatan dan hubungan baik dengan orang sekitar Anda.

5. Menyiapkan dana cadangan

Bagi Anda yang saat ini tidak sedang bertarung untuk memenuhi kebutuhan dasar Anda, Anda dapat memprioritaskan untuk menabung.

Persiapan tetap harus kita lakukan untuk menghadapi segala kemunkinan setelah krisis ini berlalu.

Ketahuilah bahwa ada banyak hal yang diluar kekuasaan kita, kita tidak bisa melakukan apapun untuk merubah hal tersebut, contohnya saja cuaca, masa lalu, orang lain dan situasi ekonomi. Biasanya kekhawatiran atau ketakutan muncul karena kita terlalu memikirkan hal-hal tersebut. (Apr/Ndw)

 
 
 
 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya