Perluas Pabrik Feronikel, Antam Dapat Pinjaman dari Maybank

Fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia ini didasarkan pada skema syariah musyarakah dengan tingkat imbal hasil tetap selama tiga tahun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Nov 2015, 20:27 WIB
Pedagang menunjukan emas batangan 50 gram dan 100 gram di sebuah toko Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (3/9/2015). Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini terpantau bergerak stabil di posisi Rp560 ribu per gram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah memperoleh pinjaman sebesar US$ 100 juta dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) untuk turut mendanai Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) serta untuk general corporate purposes.

Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan, tingkat imbal hasil atas fasilitas pembiayaan investasi syariah yang diperoleh sangat kompetitif dengan terms and conditions yang supportive terhadap perusahaan, termasuk jangka waktu fasilitas sampai dengan 10 tahun, tanpa jaminan (clean basis) dan on-shore funding Dolar AS (no withholding tax).


Fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia ini didasarkan pada skema syariah musyarakah dengan tingkat imbal hasil tetap selama tiga tahun pertama.‎

“Perolehan fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia dengan kondisi yang sangat baik dan didasarkan pada prinsip syariah menunjukkan bahwa posisi Antam masih tetap solid di mata industri perbankan," kata Tedy, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Menurut Tedy, melalui fasilitas pembiayaan syariah ini, Antam memiliki tambahan sumber pendanaan di luar jenis pinjaman yang sudah ada saat ini.

Fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia akan digunakan untuk membiayai Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomala (P3F) selain juga untuk general corporate purposes dari perusahaan.

Sampai dengan Oktober 2015, progress Engineering, Procurement and Construction (EPC) Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomala yang memiliki nilai proyek US$ 600 juta telah mencapai 96,95 persen. (Pew/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya