Jepang Janji Kirim Cairan Kimia Pemadam Api Hilangkan Kabut Asap

Dari sebanyak 6 negara yang telah menyatakan kesediaannya untuk membantu penanganan, baru 2 yang bantuannya sampai di Tanah Air.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 12 Okt 2015, 15:47 WIB
Anggota TNI memadamkan api di perkebunan kelapa sawit di Desa Padamaran, Ogan Komering Ilir , Sumatera Selatan, Sabtu (12/9/2015). Kebakaran lahan menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah dan mengganggu jadwal penerbangan. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 6 negara menyatakan kesediaannya untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap yang sudah berlangsung selama beberapa bulan di Indonesia. Namun, baru 2 negara yang bantuannya sudah sampai di Tanah Air.

"Sampai saat ini yang sudah mengirimkan pesawat atau helikopter, Malaysia dan Singapura. Jadi tim Malaysia memberi bantuan satu pesawat bombardir dan telah tiba sejak Jumat 9 Oktober," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).

"Kemudian dari Singapura, satu helikopter Chinook. Sabtu (10 Oktober) kemarin bantuan Malaysia akan beroperasi efektif hanya 5 hari saja. Sedangkan bantuan Singapura yang Chinook, diperkirakan hanya 13 hari,"‎ imbuh dia.

Sementara itu, selain 2 negara tadi, Australia yang wilayahnya juga sedang dilanda kebakaran hutan hebat pun ‎berencana mengirimkan satu pesawat L100 sekelas Hercules untuk water bombing. Kapasitas airnya bisa mencapai 15 ribu liter.

"Bantuan Australia ini diperkirakan tiba di Palembang pada Rabu (14 Oktober 2015). Namun bantuan ini hanya untuk selama 5 hari karena mereka juga membutuhkannya untuk memadamkan kebakaran hutan yang terjadi di New South Wales," ucap Sutopo. ‎

Dia menuturkan bantuan dari Singapura dan Malaysia telah beroperasi sejak kemarin dan sudah bergabung dengan tim dari Indonesia untuk memadamkan api di area titik panas di wilayah Sumatera Selatan.‎

"Mereka ‎melakukan pemadaman di Air Sugihan, OKI yang merupakan kawasan yang terbakar sangat luas, masih pekat, mengirim sampai wilayah Jambi dan Riau," ucap Sutopo.

B‎erbeda dengan 6 negara tersebut, pemerintah Jepang memilih untuk memberikan bantuan berupa bahan kimia untuk memadamkan api. Namun, Sutopo mengaku tak mengetahui kapan bantuan tersebut akan tiba di Indonesia. Dia masih menunggu kabar dari Kementerian Luar Negeri. ‎

"Dari Jepang tidak akan memberikan bantuan helikopter atau pesawat, tapi bahan kimia untuk pemadaman api. Sampai saat ini masih berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan BNPB," tutur dia.

"Kita dari BNPB juga minta agar ada orang yang bisa menjelaskan prosedur penggunaanya dan hal-hal yang sifatnya teknis," tandas Sutopo.‎ (Ndy/Bob)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya