Potensi Kecelakaan Mobil Lebih Tinggi Dibanding Pesawat

Potensi kecelakaan mobil adalah 1 banding 7.000. Jika dibandingkan, transportasi udara lebih aman hingga 6.000 kali.

oleh Rio Apinino diperbarui 12 Okt 2015, 15:30 WIB
Kemacetan lalul lintas yang tidak ditangani secara bijak dan tepat waktu bisa berakibat macet yang keterlaluan, bahkan bisa macet 50 jalur. (The Mirror)

Liputan6.com, New York - Serangan terhadap menara kembar WTC yang dikenal dengan 9/11 membawa implikasi yang luas, termasuk dalam hal cara mobilisasi masyarakat.

Dengan adanya 9/11, banyak yang kemudian enggan untuk menggunakan transportasi udara. Demikian laporan Departemen Transportasi AS, beberapa bulan setelah peristiwa.

Karenanya, transportasi darat mengalami kenaikan yang signifikan. Apalagi, saat itu, harga bensin sedang dalam posisi yang murah, yaitu US$ 1,5 per galon.

Salah satu alasan masyarakat saat itu adalah, jumlah kecelakaan pesawat dianggap lebih banyak menelan korban jiwa dibanding menggunakan mobil. Hal ini juga ditambah dengan ketakutan akan potensi pembajakan pesawat oleh teroris.

Padahal, statistik menunjukkan bahwa hal tersebut tidak terjadi. Justru, transportasi darat lebih banyak menelan korban jiwa dibanding transportasi udara.

Pada 2014, laman Listverse, risiko kecelakaan dengan mobil tiap tahunnya 1 banding 7.000. Sedangkan, untuk pesawat, berdasarkan informasi dari situs itu, 6.000 kali lebih aman naik pesawat daripada mobil.

Data dari Massachusetts Institute of Technology, potensi kematian karena kecelakaan pesawat 1 banding 45 juta dalam lima tahun terakhir.

(rio/gst)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya