Liputan6.com, New York - Serangan terhadap menara kembar WTC yang dikenal dengan 9/11 membawa implikasi yang luas, termasuk dalam hal cara mobilisasi masyarakat.
Dengan adanya 9/11, banyak yang kemudian enggan untuk menggunakan transportasi udara. Demikian laporan Departemen Transportasi AS, beberapa bulan setelah peristiwa.
Karenanya, transportasi darat mengalami kenaikan yang signifikan. Apalagi, saat itu, harga bensin sedang dalam posisi yang murah, yaitu US$ 1,5 per galon.
Salah satu alasan masyarakat saat itu adalah, jumlah kecelakaan pesawat dianggap lebih banyak menelan korban jiwa dibanding menggunakan mobil. Hal ini juga ditambah dengan ketakutan akan potensi pembajakan pesawat oleh teroris.
Padahal, statistik menunjukkan bahwa hal tersebut tidak terjadi. Justru, transportasi darat lebih banyak menelan korban jiwa dibanding transportasi udara.
Pada 2014, laman Listverse, risiko kecelakaan dengan mobil tiap tahunnya 1 banding 7.000. Sedangkan, untuk pesawat, berdasarkan informasi dari situs itu, 6.000 kali lebih aman naik pesawat daripada mobil.
Data dari Massachusetts Institute of Technology, potensi kematian karena kecelakaan pesawat 1 banding 45 juta dalam lima tahun terakhir.
(rio/gst)
Potensi Kecelakaan Mobil Lebih Tinggi Dibanding Pesawat
Potensi kecelakaan mobil adalah 1 banding 7.000. Jika dibandingkan, transportasi udara lebih aman hingga 6.000 kali.
diperbarui 12 Okt 2015, 15:30 WIBKemacetan lalul lintas yang tidak ditangani secara bijak dan tepat waktu bisa berakibat macet yang keterlaluan, bahkan bisa macet 50 jalur. (The Mirror)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kejati Riau Usut Dana Miliaran Restorasi Gambut yang Sarat Korupsi
Link Siaran Langsung Tottenham Hotspur vs Manchester City, 15 Mei 2024 di Vidio
Gawat! Gus Baha Ungkap Pentingnya Membuat Tim Perumus Kematian, Kenapa?
Alex Marwata Bela Nurul Ghufron soal Kasus Mutasi ASN Kementan: Itu Sifatnya Lebih Manusiawi
Mantan Wakil Bupati Flores Timur Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi Internet Desa
Banyak Kecelakaan Kerja, Disnaker Lampung Rekomendasikan Penutupan Sementara Produksi PT San Xiong Steel
Nurul Ghufron Gugat Albertina Ho ke PTUN, Ketua Dewas KPK: Ngada-Ngada Itu Laporan
Badai Magnet Terjang Bumi, Terbesar Sejak 20 Tahun Terakhir
Ditemukan di Pinggir Jalan, Balita di Pemalang Akhirnya Dipertemukan dengan Orangtuanya
Rektor Unair Tekankan Kunci Kemajuan Bangsa Ada pada Bidang Pendidikan
Fenomena Akhir Zaman Tanda Kiamat Sudah Dekat, Tiga Hal Ini Makin Hilang
Mencari Anggota Pansel Capim KPK yang Berintegritas, Siapa yang Bakal Dipilih Jokowi?