Pansel Cecar Capim KPK Termuda Ini soal Ego Sektoral

"Anda masih muda dan saya lihat ganteng juga. Lazimnya ego sektoral masih tinggi untuk yang muda," ujar anggota Pansel KPK Enny Nurbaningsih

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 25 Agu 2015, 10:37 WIB
Capim KPK Giri Suprapdiono usai mengikuti wawancara tahap akhir di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Pada hari ini tujuh capim KPK mengikuti wawancara tahap akhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Panitia seleksi (Pansel) melakukan tes tahap akhir terhadap calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK). Dalam tes interview ini, Pansel KPK menyinggung usia muda salah satu calon, Giri Suprapdiono. Pansel khawatir KPK kembali dilanda ego sektoral lantaran usia pimpinannya yang masih muda.

"Anda masih muda dan saya lihat ganteng juga. Lazimnya ego sektoral masih tinggi untuk yang muda. Anda yakin sudah selesai dengan diri Anda?" tanya anggota Pansel KPK Enny Nurbaningsih di Gedung Sekretaris Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

"‎Yakin bu. Saya yakin sudah selesai," jawab Giri singkat.

Lebih jauh, Giri yang saat ini menjabat Direktur Gratifikasi KPK menyatakan, usia tidak bisa dijadikan sebagai ukuran kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu. Menurut dia, setiap warga negara mempunyai hak dalam memimpin lembaga tertentu selama mempunyai kemampuan yang mumpuni.

‎"Saya pikir usia 40 itu adalah kesepakatan UU, bahwa bukan berarti yang lebih tua itu lebih mampu dan matang," ucap Giri.

Lebih jauh, Giri yang berusia 41 tahun itu memberikan contoh lembaga yang dipimpin tokoh muda di negara-negara maju. Karena itu, Giri berharap usia tidak dijadikan persoalan primer ‎dalam menentukan siapa yang mampu memimpin lembaga negara.

"Kalau kita belajar, banyak negara-negara maju pemimpin lembaga negaranya masih muda. Ketua lembaga antikorupsi Ukrania itu masih 35 tahun. Di Azerbaijan 27 tahun. Jadi jangan memandang umur sebagai ukuran kompetensi atau kemampuan," tutur dia.

Meski terbilang paling muda, Giri yakin bisa bersaing dengan tokoh-tokoh yang lebih senior darinya.

"Saya memandang sebagai Capim termuda ‎harus memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya. Bahwa Sejarah itu selalu dibangun oleh anak muda. Kalau anak muda lemas dan apatis maka sejarah tidak akan bergulir," tutup Giri. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya