Wagub Djarot Siap Sidak Tempat Hiburan Malam Selama Ramadan

Apabila dalam sidak tersebut didapati praktik jual beli atau penggunaan narkoba, pihaknya akan langsung memberikan sanksi tegas.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jun 2015, 05:44 WIB
Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku siap berpartisipasi dalam sejumlah rencana inspeksi mendadak (sidak) yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terhadap sejumlah tempat hiburan malam selama bulan suci Ramadan.

"Insya Allah, nanti saya akan ikut turun langsung saat sidak di lapangan. Namun, tentu saja saya tidak akan bilang-bilang ke siapa pun mengenai rencana sidak itu," kata Djarot di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat 12 Juni 2015.

Menurut dia, dalam sidak tersebut, Pemprov DKI juga menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Nanti saya akan terus berkoordinasi dengan BNN untuk mengetahui informasi mengenai waktu pelaksanaan serta lokasi sidak. Yang pasti, rencana sidak ini tidak boleh bocor, tidak boleh ada yang tahu," ujar Djarot.

Lebih lanjut, mantan Walikota Blitar itu mengungkapkan apabila dalam sidak tersebut didapati praktik jual beli atau penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), maka pihaknya akan langsung memberikan sanksi tegas.

"Kalau nanti ketahuan ternyata di tempat hiburan itu ada praktik narkoba, maka harus segera ditutup. Kita selidiki dulu siapa saja yang terlibat, ada jaringan khusus atau tidak. Setelah itu, langsung disidik," ujar dia.

Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta melakukan pengawasan secara ketat dan terpadu terhadap seluruh industri pariwisata di Ibukota selama bulan suci Ramadan.

Untuk membedakan mana industri pariwisata yang harus buka dan tutup selama bulan Ramadan, Disparbud DKI akan menempelkan stiker dengan tulisan tutup bagi industri pariwisata yang harus tutup satu bulan penuh dan stiker bertuliskan buka bagi industri pariwisata yang dapat beroperasi pada waktu-waktu yang telah ditentukan.

Total jumlah industri pariwisata yang ada di Jakarta adalah 1.287 dan dari jumlah tersebut 360 di antaranya akan diawasi secara ketat karena harus tutup selama bulan Ramadan, yaitu 8 klub malam, 66 diskotek, 7 tempat mandi uap dan 230 griya pijat serta 60 tempat biliar. (Ant/Ado/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya