Liputan6.com, Jakarta Konflik sosial di Indonesia tidak separah dengan negara-negara lain di dunia. Salah satu kunci pentingnya adalah Indonesia berusaha menjaga keadilan dalam bidang ekonomi dan politik bagi kelompok minoritas.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi pembicara di Forum Global Resolusi Konflik di Asia Tenggara di Hotel Dharmawangsa, Kamis 12 Februari 2015.
"Kuncinya, kita menerima minoritas. Mayoritas dan minoritas hidup berdampingan. Jangan sampai mereka merasa tidak adil dalam ekonomi dan politik," jelas JK.
JK yang menjadi tokoh kunci perdamaian di Aceh menjelaskan konflik yang terjadi di daerah istimewa itu karena adanya ketimpangan ekonomi. Saat JK menjadi juru damai, banyak tokoh masyarakat Aceh yang melihat kekayaan alam daerahnya begitu banyak tapi tak dapat digunakan.
"Konflik di Aceh terjadi karena ketidakstabilan ekonomi dan ketidakstabilan politik. Musibah tsunami jadi momen untuk mendamaikan situasi," tutur JK.
ISIS
Terkait fenomena ISIS negara Irak dan Suriah, menurut JK, karena perbatasan yang kurang ketat. "Tidak ada batasan yang jelas, jadi dapat dimasuki dengan mudah," tegas JK.
Bila ada kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama, lanjut JK, lantas seenaknya membunuh dan menciptakan konflik. Hal itu bisa terjadi karena ada pemahaman yang salah. Kelompok demikian biasanya menjual surga dengan murah. Padahal pemahaman yang benar, tidak ada satu agama pun yang memperbolehkan umatnya membunuh.
"Tidak ada agama apa pun, baik Islam maupun Kristen yang mengizinkan umatnya membunuh orang lain. Dan apabila Anda membunuh, sudah pasti akan masuk neraka, bukan masuk surga," pungkas JK.
Forum ini ini dihadiri oleh 60 peserta, dari berbagai negara seperti Myanmar, Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, Vietnam, Laos, Inggris, dan Australia. Konferensi yang diadakan pada 10-12 Februari ini digelar guna mempelajari berbagai pengalaman dalam penyelesaian konflik dan menciptakan perdamaian.
Kunci Perdamaian ala Wapres JK
Bila ada kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama, lantas seenaknya membunuh dan menciptakan konflik.
diperbarui 13 Feb 2015, 10:20 WIBJusuf Kalla atau JK
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hendropriyono Puji Prabowo Cerdas, Pandai dan Hebat
Baru Dilantik Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Langsung Tancap Gas Buka Rute Penerbangan
Penetapan Anggota DPRD Kota Malang Hasil Pileg 2024 Tunggu Hasil Putusan Sidang di MK
Link Streaming Saudi Pro League 2023/2024 di Vidio: Al Nassr vs Al Hilal
Upaya Menyelamatkan Masyarakat dari Rentenir, Eksistensi BUMDes dan BUMDesma Harus Diperkuat
Khofifah dan Emil Dardak Hadiri Momen Rekomendasi Golkar untuk Pilkada Jatim 2024
Top 3 Berita Hari Ini: Viral Warganet Lelang Suvenir Pernikahan Mahalini dan Rizky Febian
Bersumpah Sambil Injak Alquran, Pegawai Kemenhub Dipolisikan
Pertamina Beri Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia
World Water Forum 2024 Digelar di Bali, Indonesia Dorong 4 Poin Ini untuk Disepakati
BPJS Ketenagakerjaan Terima Penghargaan Grab
Peserta Bootcamp AKI 2024 Akui Materi yang Diberikan Amat Bermanfaat