Harga BBM Turun, Pengusaha SPBU di Gorontalo Merugi

Pengusaha SPBU rugi karena para stok yang dimiliki oleh SPBU masih menggunakan harga lama.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 20 Jan 2015, 11:14 WIB
Harga premium mulai Senin (19/1/2015) turun menjadi Rp. 6.600 per liter. Namun, di beberapa SPBU ada yang menurunkan harga hanya menjadi Rp. 6.700 per liter. (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Gorontalo - Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Premium dan juga solar yang efektif berlaku sejak Senin (19/1/2015) kemarin membuat pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Gorontalo merugi.

Helmi, salah seorang pemilik SPBU di Kota Gorontalo menjelaskan, pengusaha SPBU rugi karena para stok yang dimiliki oleh SPBU masih menggunakan harga lama yang masih cukup mahal. Tetapi dengan langkah penurunan harga BBM subsidi tersebut mereka harus menjual dengan harga lebih murah.

"Dampaknya ya jelas, kami rugi, kemarin kami beli BBM masih harga lama, sekarang stok masih ada dan kami harus jual murah, untung dari mana?" Ujar Helmi kepada Liputan6.com, Selasa (20/01/2015).

Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Provinsi Gorontalo, Mukhlis Bumulo juga mengakui kerugian yang dialami oleh pemilik SPBU. Namun dirinya memastikan, bahwa stok BBM di Gorontalo saat ini dipastikan bisa menutupi kebutuhan bahan bakar minyak.

"Rugi itu barang pasti, yang penting sekarang itu adalah stok BBM kami aman. Kami juga meminta kepada pemerintah supaya tidak seenaknya untuk menaikan harga BBM ya supaya pengusaha tidak rugi " pungkas Mukhlis Bumulo. (Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya