Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan yang menimpa AirAsia QZ 8501 menimbulkan rasa duka yang mendalam bagi semua pihak termasuk para keluarga korban. Maskapai asal Malaysia yang mengedepankan Low Cost Carrier (LCC) atau penerbangan murah itu pun mulai diperhitungkan oleh masyarakat.
Meski demikian, menurut praktisi penerbangan, Arista Atmadjati, perasaan curiga masyarakat terhadap transportasi udara pasca kecelakaan itu merupakan hal yang wajar.
"Setiap ada kecelakaan, masyarakat akan phobia untuk naik pesawat, dan itu wajar. Perlu saya tegaskan, menggunakan pesawat itu adalah transportasi yang paling aman. Karena mereka terbang selalu dibimbing oleh alat-alat canggih, radar yang memang rapi," ujar Arista di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Meskipun demikian, dirinya tidak menampikkan kehadiran LCC membuat traffic (lalu lintas) udara Indonesia menjadi padat dan melesat naik sungguh tajam.
"Kehadiran LCC pada awal 2003 membuat traffic-nya cukup melesat naik. Pasalnya hingga sekarang kenaikan bisnis penerbangan itu di Indonesia paling tinggi 15 persen daripada negara lain yang hanya sebesar 5 persen, hal ini yang membuat padat," jelasnya.
Selain itu, menurut Akademisi UGM itu, dengan lalu lintas udara yang padat, banyak yang harus berebut take off dan landing, dimana membuat banyak maskapai holding (tertahan) di udara.
"Para maskapai itu banyak yang berebut take off dan landing. Jadi membuat mereka holding. Bayangkan 20 menit holding itu sudah membuang avtur senilai Rp 10 juta, inilah yang dihindari dari semua maskapai," jelasnya.
Karena itu, dengan kehadiran pemerintah baru, dibawah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, bisa melakukan perubahan.
"Pemerintah yang lalu sudah salah prediksi. Bayangkan 10 tahun mereka tidak bisa mengantisipasi lonjakan tersebut. Dengan menteri baru, kita harapkan ada hal-hal yang baru demi perubahan. Pasalnya, kondisi penerbangan Indonesia sebenarnya lagi bagus-bagusnya, banyak maskapai menggunakan pesawat baru, hal inilah yang harus dijaga oleh pemerintah sekarang," tandasnya. (Putu/Ndw)
Maskapai Murah Bikin Lalu Lintas Udara RI Padat
Kehadiran LCC membuat lalu lintas udara Indonesia menjadi padat.
diperbarui 14 Jan 2015, 20:53 WIBBandara Soetta. (Foto Antara)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gus Baha Ungkap Kesaktian 'Laa Ilaaha Illallah', Sangat Mengagumkan
Cerita Pejabat Kementan Diperas Habis-habisan oleh SYL, jika Tidak Loyal Terancam Dicopot
Manchester United Bisa Dapat Gelandang Murah Meriah di Musim Panas 2024, Syaratnya Rebutan dengan Liverpool
Kondisi Terkini Perbaikan Tol Bocimi Seksi 2 Usai Longsor
HEADLINE: Revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi Bergulir di DPR, Poin Kontroversialnya?
Polda Jatim Pastikan Keamanan Jalur Bandara, Pelabuhan dan Terminal Jelang WWF di Bali
Angkat Potensi Sport Tourism di Jawa Tengah, BOB Downhill 2024 Targetkan 300 Peserta Siap Berkompetisi
Garuda Indonesia Terbangkan Kembali Jemaah Haji yang Terpaksa Mendarat Lagi karena Ada Api di Mesin
Wujud Komitmen Lindungi Nasabah, MSIG Life Bayarkan Klaim Rp 164 M Selama Kuartal Pertama 2024
Bukan Hanya Sandra Dewi, Kejagung juga Periksa Para Istri Tersangka Kasus Korupsi Timah
Presdir Emtek Alvin Sariaatmadja Raih 2024 Australian Alumni Awards, Jadi Lulusan Berpengaruh di Bidang Wirausaha
Kemenkes Targetkan 3.057 Rumah Sakit Sudah Tetapkan Layanan KRIS pada Juni 2025