Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Istana Merdeka beberapa hari lalu, yang membahas Perppu Pilkada, dinilai membawa angin segar dalam konstelasi politik di Tanah Air.
"Ini momentum penting yang dapat mempengaruhi konstelasi politik nasional. Pertemuan itu mengubah konstelasi politik, buktinya apa? Golkar di DPR yang awalnya menolak pilkada langsung di KMP, sekarang sudah mendukung," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (10/12/2014) malam.
"Kenapa mendukung? Karena yang diinginkan Golkar sesuai dengan keinginan rakyat. Sedangkan pilkada langsung adalah keinginan rakyat, dan Jokowi maupun SBY sama-sama berpijak pada aspirasi dan kehendak rakyat yang memang mau pilkada langsung," sambung dia.
Petemuan antara Jokowi dan SBY itu, menurut Anggota Komisi XI DPR RI itu, juga sekaligus menepis anggapan Jokowi bagi-bagi kekuasaan. "Dari mana kita tahu? Gampang saja, para kepala daerah seperti Ridwan Kamil, asosiasi kepala deaerah menolak pilkada tak langsung."
"Jadi artinya, ini mengubah konstelasi politik nasional, petemuan ini menunjukkan kalau Jokowi tidak ada bagi-bagi kekuasaan. Aspirasi rakyat ini tercermin dari berbagai survei, demo-demo penolakan pilkada tak langsung," tegas politisi yang akrab disapa Ara itu.
Selain itu, lanjut Maruarar, pertemuan 2 elite tersebut menunjukkan komunikasi politik Jokowi makin berkualitas. Dampaknya terlihat dari sikap politik Partai Demokrat dan PAN dan tentu saja akan mengubah peta politik secara signifikan.
"Jokowi semakin membuktikan dirinya mandiri berpolitik, tak jadi boneka. Posisinya makin kuat dalam berpolitik dengan parlemen," kata Maruarar.
Maruarar yakin, pertemuan antara Jokowi dan SBY juga membawa dampak positif terhadap stabilitas politik dan ekonomi. Pada akhirnya mmebawa iklim usaha yang bagus, sehingga kehidupan rakyat akan bisa lebih baik. (Rmn/Ado)
Maruarar: Pertemuan Jokowi-SBY Ubah Konstelasi Politik Nasional
Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait menilai, pertemuan Presiden Jokowi dan SBY sekaligus menepis anggapan Jokowi bagi-bagi kekuasaan.
diperbarui 10 Des 2014, 23:35 WIB(Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mejeng di PEVS 2024, Kymco Pamer Jajaran Motor Listrik Andalannya
Rayakan Hari Jazz Sedunia, Kedubes AS Gandeng Musisi Nesia Ardi dan Drew Tucker and The New Standard
Tampang Pembunuh Wanita Dalam Koper di Kalimalang Bekasi
Warga Nigeria Berjuang Atasi Kekurangan Bahan Bakar Saat Antrean Terjadi di Kota-kota Besar
7 Potret Anggun C Sasmi Rayakan Ultah ke-50, Seru dan Mewah Bersama Sahabat
Cak Imin Sebut PKB Bakal Buka Pendaftaran Calon Pilkada Jatim hingga Menit Akhir, Termasuk untuk Khofifah
Elden Ring: Ekspansi DLC Shadow of the Erdtree Rilis 21 Juni 2024
Kisah Keluarga Cemara Diangkat ke Panggung Teater, Janjikan Banyak Kejutan untuk Penonton
Menteri Teten: Kalau Pemda Ada Ide Batasi Jam Operasional Warung Madura Itu Keliru
Anak Demam Setelah Imunisasi Perlu Diberi Obat Penurun Panas atau Tidak? Begini Kata Dokter
Peringatan Mayday dan Alasan Buruh Masih Menolak Omnibus Law
Donald Trump Mengaku Enjoy dengan Kripto Meski Tekor