Banyak Masyarakat Mulai Konsumsi Pertamax Usai Harga BBM Naik

Dengan peralihan konsumsi dari BBM subsidi ke non subsidi tersebut akan mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Des 2014, 18:00 WIB
SPBU di kawasan Radio Dalam, Jakarta, memasang papan informasi bertuliskan “Kuota Premium Subsidi Hari Ini Habis, Tersedia Pertamax”, Jakarta, Senin (25/8/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat 6 persen dari pengguna BBM bersubsidi mulai berpindah menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi pasca kenaikan harga BBM.

Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, dengan peralihan konsumsi dari  BBM subsidi ke non subsidi  tersebut akan mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.

"Kemarin ada 4-6 persen pindah ke pertamax," kata Andy, di Jakarta, Senin (1/12/2014).

Dengan begitu, Andi memprediksi kemungkinan kelebihan kuota konsumsi BBM bersubsidi hanya sebesar 1 juta kiloliter (kl) di tahun ini.

"Jadi kalau hitungan kasar aja bisa satu juta. 4-6 persen. Ada pembelian ke pertamax berarti premium nggak dong. A naik b nya turun," tutur dia.

Menurut Andy, dari jenis BBM bersubsidi yang konsumsinya akan melebihi kuota adalah solar. "1 juta itu berapa solar, lebih banyak di solar. Ya mungkin 5,5 solar, 4,5 premium terhadap kuota volumenya yang kelebihan," tutup dia. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya