600 Kepala Keluarga Dapatkan Program Kartu Sakti Jokowi Hari Ini

Pemerintah meluncurkan program peningkatan kesejahteraan rakyat kepada 600 kepala keluarga pada lima kantor pos di Jakarta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Nov 2014, 12:15 WIB
Ini dia penampakan kartu sakti era Jokowi-JK; KIS, KIP dan KKS

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meluncurkan program peningkatan kesejahteraan rakyat kepada 600 Kepala Keluarga pada lima kantor pos di Jakarta untuk tahap awal.

Kepala Departemen Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi mengatakan, program yang terdiri dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) tersebut sudah disosialisasikan kepada masyarakat yang akan menerimanya.

"Sosialisasi kemarin ke penerima ini (program) fungsinya untuk apa," kata Irfan, saat ditemui sebelum melakukan peluncuran program di kantor Pos Besar, Kawasan Pasar Baru, Jakarta, Senin (3/11/2014).

Dalam peluncurannya, untuk tahap awal akan ada 600 kepala keluarga dapat KKS  yang terdiri dari 235 KIP dan  2775 KIS. Jumlah tersebut dibagi dalam lima lokasi kantor pos di Jakarta. "Nanti bukan hanya di Jakarta, di 18 kabupaten kota," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa  mengungkapkan, program tersebut akan ditujukan untuk  1,289 juta masyarakat miskin dalam bertahap. Dengan total anggaran sebesar Rp 6,44 triliun, menggunakan anggaran Bantuan Sosial Kementerian Sosial.

Kartu Indonesia Sehat  bertujuan untuk meringankan beban masyarakat miskin terhadap kesehatan. KIS akan diberikan kepada anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga tidak menggeser Sistem JKN. "BPJS penyelenggaranya, JKN sistemnya, semua satu kesatuan," ungkap Khofifah.

Sedangkan program KKS, dibuat untuk meningkatkan kemapuan masyarakat yang kurang mampu. Ke depannya bantuan ini diusulkan dalam bentuk e-money untuk menggerakkan usaha yang produktif. "Kira-kira setara dengan 24,5 juta penduduk Indonesia. 25 persen dari total penduduk itu terbawah," ujar Khofifah.

Menteri Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan, menambahkan, KIP pada fase pertama akan diterapkan pada 18 provinsi kabupaten kota, dengan sasaran 152.434 siswa, ia memastikan jumlah tersebut akan bertambah. Pasalnya, data tersebut menggunakan data Bantuan Siswa Miskin (BSM), ke depannya siswa rentan miskin pun juga akan mendapat bantuan tersebut.

"Data ini adalah data yang didapat TNP2K 2013. Pada fase pertama ini Program KIP akan menggunakan dta siswa miskin yang kemarin menerima Bantuan siswa miskin (BSM)," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya