Membaca Tren Pasar Retail Fesyen Indonesia

Upaya para desainer di Indonesia Fashion Week membaca Tren Pasar Retail Fesyen Indonesia Melalui Indonesia Trend Forecasting.

oleh Elizabeth Swanti diperbarui 29 Okt 2014, 11:10 WIB
Indonesia Fashion Week (IFW) 2014 kembali menggelar penampilkan rancangan anak muda kebaya modern dan dinamis dalam Lomba Rancang Kebaya 2014 Majalah Kartini di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (22/2/2014) (Liputan6.com/Rini Suhartini).

Liputan6.com, Jakarta- Indonesia dicanangkan sebagai salah satu pusat mode dunia di tahun 2025. Dengan kekuatan serta kekayaan lokal, mulai dari sumber daya alam, budaya, dan manusia, negeri kita memang memiliki potensi untuk menjadi pusat inspirasi, desain, bahkan produksi bagi industri mode dunia.

Dengan target sebagai salah satu barometer mode internasional, tentunya para desainer Indonesia tak bisa hanya mencontek produk keluaran brand asing dan terpaku mengandalkan trend global. Tuntutan untuk memiliki trend forecasting atau ramalan tren tersendiri yang dapat digunakan sebagai acuan bagi konsumen dan produsen di tingkat lokal maupun global.

Pekan lalu, Indonesia Fashion Week yang digawangi oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) membuat Indonesia Trend Forecasting dengan menggandeng BDA+ Design dan 4 Kementerian, yaitu Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Perindustrian, Perdagangan, serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Perwakilan desainer, asosiasi mode, sekolah mode, media massa, hingga pengamat mode duduk bersama dalam sebuah seminar khusus para desainer dan retailer fashion untuk merumuskan konten Indonesia Trend Forecasting 2015.

“Bentuk kerja bareng ini merupakan upaya merapatkan barisan untuk mempersiapkan brand lokal dalam menghadapi pasar bebas dan serbuan brand luar. Melalui kegiatan ini, kami dapat merumuskan bersama tentang acuan trend yang disepakati untuk diangkat dan ditawarkan ke pasar melalui produk yang dibuat oleh perusahaan garmen dan merek lokal,” papar Dina Midiani, Direktur Indonesia Fashion Week.

Melalui Indonesia Trend Forecasting, lanjut Dina, baik desainer maupun para retailer dapat memberikan tawaran trend yang terinspirasi oleh konten lokal namun tak lepas memperhatikan trend yang terjadi di tingkat global agar tetap memenuhi selera pasar internasional. Selain itu, dengan mengangkat unsur lokal, produk buatan Indonesia akan memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan produk buatan negara lain.

Meski demikian, Dina menegaskan bahwa proses ini tak berhenti pada tahap merancang konsep Indonesia Trend Forecasting saja. Langkah selanjutnya adalah memastikan agar proyeksi trend yang telah dibuat tersebut dapat dikenal dan diserap khususnya oleh para pelaku mode di tanah air. "Upaya yang dilakukan Indonesia Fashion Week dalam menyebar-luaskan trend versi Indonesia ini dengan memberikan pelatihan, workshop, maupun seminar di kalangan perajin daerah, desainer mode, perusahaan garmen, produsen brand lokal, dan siswa sekolah mode. Semakin banyak pihak yang mengetahui tentang Indonesia Trend Forecasting ini, tentunya semakin banyak pula yang berpotensi mengaplikasikan trend tersebut," tegas Dina.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya