Dualisme Kepemimpinan, Akankah Lahirkan PPP 'Perjuangan'?

Terjadi pecat-memecat antara kubu Ketum PPP Suryadharma Ali (SDA) dan Sekjen PPP Romahurmuziy (Romi).

oleh Oscar Ferri diperbarui 14 Sep 2014, 17:57 WIB
Sekjen PPP M. Romahurmuziy (kedua kanan), Ketua DPP PPP Rusli Effendi (kedua kiri), Ketua DPP PPP Bidang Ekonomi dan Wirausaha Aunur Rofiq (kanan) dan politisi PPP Ahmad Yani. (Antara/Wahyu Putro A)

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi dualisme kepemimpinan di internal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal ini lantaran terjadi pecat-memecat antara kubu Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) dan Sekjen PPP Romahurmuziy (Romi) bersama Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Emron Pangkapi.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Fraksi PPP Ahmad Yani mengatakan, semua permasalahan dualisme itu harus dikembalikan ke Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.‎ Sebab AD/ART selalu menjadi dasar hukum pengambilan keputusan.

"Tentu yang dirujuk itu kan AD/ART dan mekanisme yang ada. Maka legitimasinya tentu merujuk pada AD/ART, dan itu jadi dasar hukum," kata Yani di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Minggu (14/9/2014).

Namun demikian, Anggota Komisi III DPR itu tidak berharap bakal terjadi perpecahan di tubuh PPP. Dia juga tidak menginginkan permasalahan ‎ini sampai membawa lahirnya PPP 'Perjuangan' seperti yang terjadi dengan sejumlah partai nasional beberapa tahun silam.

"Kita harap tidak (tidak ada PPP 'Perjuangan'). Karena kita harap PPP ini paling bisa menyelesaikan persoalannya. Saya kira kawan-kawan seperti Pak SDA ya akan mementingkan kepentingan partai," kata Yani.

Seperti diketahui, SDA resmi dipecat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pemecatan itu merupakan hasil keputusan Rapat Pengurusan‎ Harian (RPH) DPP RPH. Status tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2012-2013 di Kementerian Agama, menjadi salah satu dasar pemecatan bekas Menteri Agama tersebut.

Sebagai balasan pemecatan dirinya, SDA memecat balik jajaran kepengurusan harian DPP PPP. Yang dipecat SDA antara lain, Ketua Plt DPP PPP Emron Pangkapi, Waketum Lukman Hakim Saefudin, dan Waketum Suharso Monoarfa serta Sekjen PPP Romahurmiziy. SDA kemudian membentuk susunan kepengurusan baru.

Implikasinya, terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh partai Kabah tersebut. Kedua kubu juga saling klaim di antara masing-masing jajaran pengurus DPP PPP.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya