Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Pembela Merah Putih (TPMP) Didik Supriyanto menyatakan masih banyak kecurangan massif yang memengaruhi rekapitulasi suara di tingkat daerah. Rekapitulasi suara nasional yang dilakukan KPU pun dianggap akan menelurkan hasil Pilpres yang cacat.
"Kita mempersoalkan kalau rekapitulasi daerah yang bermasalah tetap dilanjutkan. Ini kan masih jadi persoalan di daerah. Harusnya ditunda dulu, waktu masih cukup lama," kata Didik kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (21/7/2014).
"Penundaan masih bisa sampai 9 Agustus, pokoknya jangan sampai Pilpres cacat," tambahnya.
Bila KPU tidak mau mendengarkan saran dari TPMP sebagai kuasa hukum dari Prabowo-Hatta, maka begitu keputusan Pilpres dibacakan, pihaknya akan langsung menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Ya pasti dengan sendirinya produk pemilu cacat langsung diajukan ke MK," imbuhnya.
Didik mengatakan, kecurangan yang terjadi bila dihitung mencapai 10 juta suara. Namun, angka tersebut tidak semuanya merugikan pihak Prabowo-Hatta. Yang jelas, lanjut mantan caleg PAN itu, ada sebuah pelaksanaan pemilu cacat hukum karena tidak sesuai aturan UU.
TPMP sendiri telah mengumpulkan bukti-bukti. Kecurangan massif itu diduga tersebar di 20 ribu TPS dan bukti itu dapat dibeberkan semua di MK.
"Kita siap counter di MK dan jabarkan semua bukti," tandas Didik.
Sebelumnya, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengaku tak memusingkan permintaan tersebut. Menurutnya, semua sudah ada aturan waktunya.
"Saya kira aturan dan batasan waktunya ada. Kenapa baru diajukan belakangan (keberatannya)," kata Hadar, Jakarta, Sabtu (19/7/2014).
Untuk membuktikan dugaan dari tim Prabowo-Hatta itu, Hadar menilai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga harus turut menyelidiki dan mengkaji laporan tersebut.
"Bawaslu juga harus menentukan. Mengkaji juga. Mengkaji saja sudah makan waktu. Tidak akan menunda," tegas Hadar.
Advokat Prabowo-Hatta Ngotot Minta Pengumuman Pilpres Diundur
Rekapitulasi suara nasional yang dilakukan KPU pun dianggap akan menelurkan hasil Pilpres yang cacat.
diperbarui 21 Jul 2014, 11:54 WIBKomisi Pemilihan Umum menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara nasional Pilres 2014. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dapat Rezeki Tak Disangka, Ini Amalan Jumat Cepat Kaya dari Abah Guru Sekumpul
Witan Sulaeman Masuk Kuliah Lagi dan Ditemani Istri, Sepatunya Jadi Sorotan
Pelaku Penusukan Pedagang di Kebon Jeruk Ditangkap
4 Penyerang Terbaik Manchester United Sepanjang Masa, Pembawa Kebahagiaan Publik Old Trafford
Wahana Parker Solar Probe, Teknologi Manusia Pertama yang Berhasil Capai Matahari
Deretan Legenda Hantu di Dunia yang Bikin Merinding
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 24 Mei 2024
Radar NasDem Sebut Ada Nama Sudirman Said di Pilgub Jakarta
Harimau yang Diduga Terkam Petani di Lampung Barat Berhasil Tertangkap
Tak Mampu Qurban Jangan Berkecil Hati, Ini Amalan yang Pahalanya Lebih Baik dari 100 Unta Kurban
Dugaan Kasus Asusila, Ketua KPU Hasyim Asyari Buka Suara
Beraksi Pakai Angkot, Tiga Pemuda Spesialis Bobol Sekolah dan Rumah di Lampung Ditangkap