Sisa Kerja 5 Bulan, Menteri ESDM Sebut Tak Pas Naikkan Harga BBM

Pemerintah akan meniadakan penjualan BBM bersubsidi di SPBU pada saat akhir pekan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Mei 2014, 20:10 WIB
Citizen6, Purwakarta: Di depan peserta rapat kerja Jero Wacik menekankan dukungannya kepada PLN agar mendapatkan gas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit sehingga dapat menurunkan subsidi listrik. (Pengirim: Agus Trimukti)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menegaskan tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam lima bulan sisa Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun pemerintah memiliki cara lain untuk menekan anggaran subsidi.

"Sisa waktu tinggal lima bulan, tidak pas naikkan (harga BBM)," kata  Menteri ESDM, Jero Wacik, saat menghadiri pameran  pameran IPA ke-38 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu  (21/5/2014).

Meski tidak menaikkan harga BBM bersubsidi, menurut Jero, pemerintah akan mencari cara lain untuk menekan anggaran yang diakibatkan oleh pembengkakkan subsidi untuk BBM. Salah satu langkah yang dilakukan dengan meniadakan penjualan BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)  saat Sabtu-Minggu dan hari libur.    

Dengan demikian, masyarakat harus membeli BBM non subsidi jika ingin mengunakan kendaraannya saat hari libur. "Masyarakat mesti beli BBM non subsidi kalau hendak bepergian atau diam saja di rumah," tutur Jero.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Andy N Sommeng menyatakan,  kuota BBM subsidi tidak melebihi target APBN 2014 yang ditetapkan sebesar 48 juta kilo liter.      

"Konsumsi solar memang di atas kuota yang ditetapkan, namun terkompensasi premium yang di bawah kuota. Jadi, saya optimistis sesuai target 48 juta kilo liter," pungkas Andy. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya