Liputan6.com, Yogyakarta - Selama tiga hari belakangan Gunung Merapi mengeluarkan suara gemuruh. Suara itu jelas terdengar oleh sebagian warga yang tinggal di kawasan lereng Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Subandrio mengatakan, suara gemuruh yang terjadi 3 hari belakangan ini adalah proses pelepasan gas. Pelepasan gas itu belum menunjukkan Merapi akan kembali meletus.
Subandrio menyebutkan, letusan gunung (erupsi magmatis) itu ditandai dengan banyaknya gempa yang mulai meningkat dalam waktu sehari. Bahkan gempa yang tercatat dalam sehari bisa mencapai ratusan. Sementara yang terjadi akhir-akhir ini masih terhitung sedikit.
"Erupsi magmatik biasanya diselingi gempa akan lebih banyak. Dalam sehari itu terhitung gempa sampai ratusan. Sementara saat ini masih sedikit hanya single event saja," kata Subandrio saat dikonfirmasi terkait suara gemuruh di lereng Merapi, Selasa (29/04/2014).
Selain jumlah gempa yang terhitung banyak dalam sehari, juga dilihat dari material yang dilontarkan berupa material baru atau juvenile. Saat ini hasil letusan maupun hembusan yang terjadi beberapa waktu terakhir masih didominasi material lama.
"Sudah kita simpulkan letusan minor itu akibat tingginya gas vulkanik di Merapi. Dari hasil produk letusannya masih dari letusan lama dan belum ada dari material baru atau juvenile (magma baru). Sementara yang keluar itu bukan lava pijar tapi batu pijar (material lama yang dilontarkan merapi) itu berbeda," jelas dia.
Meski terdengar suara gemuruh, Subandrio masih menentukan status dalam kondisi normal. "Masih normal Merapi. Ya nanti kalo memang ada data-data yang membuat perlu ditingkatkan, ya kita tingkatkan. Sementara saat ini masih normal," ucap Subandrio.
Sementara itu, aktivitas Merapi dalam tiga hari ini terekam dalam bank data BPPTKG Yogyakarta. BPPTKG merekam data mulai dari 27-29 April 2014. Tanggal 27 April lalu, tercatat ada 7 kali guguran, tektonik 1 kali, dan multiphase 3 kali.
28 April 2014 kemarin, tercatat ada guguran 1 kali, gempa tektonik 7 kali, dan low frekuensi 4 kali. Sementara, hari ini dari 00.00 hingga pukul 07.00 tercatat guguran 1 kali, low frekuensi 5, dan high frekuensi 0.
"Itu data yang kami catat selama tiga hari ini. Soal suara gemuruh tanyakan ke kepala saja (Subandrio), saya tidak mengetahui," ujar salah satu petugas di kantor BPPTKG.
Kepala BPPTKG: Letusan Merapi Masih dari Material Lama
Meski terdengar suara gemuruh, Gunung Merapi masih dinyatakan berstatus normal.
diperbarui 29 Apr 2014, 21:04 WIB(Sigit Kurniawan/ANTARA)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca, Medco Energi Konversi Pasokan Listrik dari Gas Turbin ke PLN
Potret Gaya Syahrini saat Tutupi Baby Bump Selama 7 Bulan Kehamilan
Investor Asing Lepas Saham Rp1,43 Triliun Sepanjang 2024, Ada Apa?
Viral Ratusan Orang Rebutan Kerja di Warung Seblak, Sebanyak Apakah Pengangguran di Indonesia?
Viral Video 4 Wanita Diduga Tenggak Miras di Polres Sikka, Ini Kata Kapolres
Masjid Terdekat Lokasi Saya Sekarang, Bisa Lacak dengan Google Maps
Danau Kelimutu di Ende NTT Berubah Warna Menjadi Cokelat Kehitaman, Begini Penjelasan Badan Geologi
Cantiknya Mirip dengan sang Kakak, Intip Potret Shania Gudono di Acara Tasyakuran Kehamilan Erina Gudono
Tanggapi Usulan AHY Soal Pembentukan Badan Air Nasional, Menteri PUPR: Koordinasi Makin Rumit
Momen Megawati Saksikan Patung ‘Banteng Dipanah’ di Arena Rakernas V PDIP
5 Manfaat Menakjubkan Memijat Telinga, Bantu Atasi Sakit Kepala dan Stres
Medsos yang Tak Kooperatif Tangani Judi Online Terancam Denda Rp 500 Juta