Sukses

Meta Disebut Gandeng LG Buat Garap Headset VR Pesaing Apple Vision Pro

Meta disebut-sebut mau bekerja sama dengan LG untuk menggarap headset VR yang dapat menyaingi Apple Vision Pro.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah laporan menyebutkan bahwa Meta bakal menggandeng LG, untuk menggarap headset realitas virtual (virtual reality/VR) Quest Pro yang dapat bersaing dengan Apple Vision Pro.

Dalam laporan Maeil Business Newspaper yang dilihat oleh UploadVR, disebutkan Meta sudah mencapai kesepakatan untuk usaha patungan dengan LG.

Headset yang katanya hadir pada 2025 ini disebut bakal dihargai USD 2.000 atau sekitar Rp 30,7 juta, dengan menggunakan layar LG, serta komponen lain dari anak perusahaan mereka seperti LG Innotek.

Laporan itu juga menyebut bahwa headset high-end baru dari induk Facebook ini akan diberi nama Meta Quest 4 Pro.

Tak sampai di situ, Maeil Business Newspaper juga mengklaim Meta akan merilis headset Quest low-end pada tahun 2024, dengan harga di bawah USD 200 atau sekitar Rp 3 jutaan.

Tidak ada tanggapan dari Meta terkait hal ini, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (9/9/2023). Laporan ini sendiri masih terlalu dini sehingga kebenarannya masih perlu dikonfirmasi dengan pengumuman resmi.

Namun, The Verge sempat melaporkan Meta berencana untuk meluncurkan headset murah dengan codename Venture pada tahun 2024, dengan kemungkinan penerus Quest Pro setelahnya.

UploadVR juga mencatat, Meta yang sebelumnya bernama Facebook, juga sempat merilis headset sebagai produk kolaborasi dengan brand lain.

Sebut saja headset Oculus Rift S yang berada di bawah merek Lenovo, Oculus Go yang digarap bersama Xiaomi, serta Samsung untuk membuat Gear VR seluler.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apple Luncurkan Vision Pro

Headset AR Apple Vision Pro sebelumnya diluncurkan dalam ajang Worldwide Developer Conference atau WWDC 2023 pada Senin 5 Juni 2023 waktu setempat.

Mengutip siaran pers di laman resmi, Selasa (6/6/2023), headset AR Apple ini menggunakan visionOS, sistem operasi spasial pertama di dunia.

Menurut Apple, perangkat ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital, dengan cara yang terasa seperti hadir secara fisik.

Vision Pro menampilkan sistem tampilan beresolusi sangat tinggi yang mengemas 23 juta piksel dalam dua layarnya, serta menggunakan silikon Apple khusus dengan desain chip ganda.

"Apple Vision Pro jauh lebih maju dan tidak seperti apa pun yang dibuat sebelumnya—dengan sistem input baru yang revolusioner dan ribuan inovasi inovatif," imbuh CEO Apple Tim Cook.

Mengutip The Verge, headset Vision Pro dijual dengan harga USD 3499 (sekitar Rp 52 juta) dan baru mulai dirilis tahun depan di Amerika Serikat, kemudian menyusul ke lebih banyak negara.

Headset Vision Pro sendiri adalah perangkat AR, tetapi juga bisa dialihkan antara augmented reality dan virtual reality secara penuh menggunakan fitur dial.

 

3 dari 4 halaman

Mark Zuckerberg Tak Terkesan dengan Vision Pro

Perangkat ini tidak butuh controller. Pengguna juga dapat menelusuri sederet ikon di sistem operasi visionOS hanya dengan melihatnya. Pengguna Apple Vision Pro pun bisa melakukan tap untuk memilih dan flick untuk melakukan scrolling.

Apple juga memungkinkan pengguna memberikan perintah suara. Selain itu, ada "ratusan ribu aplikasi iPhone dan iPad yang sudah dikenal" akan secara otomatis bekerja seperti itu.

Headset ini juga bakal mendukung aksesori Bluetooth termasuk Magic Keyboard dan Magic Trackpad, serta memungkinkan pengguna menautkan Mac untuk dipakai di dalam perangkat.

Meski begitu, Mark Zuckerberg tampaknya tidak terlalu terkesan dengan pengumuman Apple Vision Pro.

Hal ini diungkapkan oleh pendiri Facebook itu dalam pertemuan perusahaan secara global. Dilansir The Verge, Jumat (9/6/2023), bos Meta itu mengutarakan pendapatnya tentang perangkat Apple tersebut.

Mark Zuckerberg mengatakan, perangkat Apple yang diumumkan tidak menghadirkan terobosan baru dalam teknologi yang belum "dieksplorasi" Meta.

Dia juga menyebutkan, visinya tentang bagaimana orang menggunakan perangkat tersebut tidak sesuai dengan masa depan yang diinginkan.

 

4 dari 4 halaman

Bukan Masa Depan Harapan Mark Zuckerberg

Suami dari Priscilla Chan itu juga menunjukkan fakta, headset Meta Quest 3 hadir dengan banderol harga lebih murah dari Apple Vision Pro.

"Kami berinovasi untuk memastikan produk buatan kami dapat diakses dan terjangkau untuk semua orang," kata Mark Zuckerberg.

"Saya pikir pengumuman mereka benar-benar menunjukkan perbedaan dalam nilai-nilai dan visi yang dibawa oleh perusahaan kami dengan cara yang menurut saya sangat penting," kata Zuckerberg kepada para karyawan.

Zuckerberg juga menjelaskan, "Perangkat Quest adalah tentang bagaimana orang-orang berinteraksi dengan cara baru dan merasa lebih dekat, sekaligus tentang menjadi aktif dan melakukan sesuatu".

Berbeda dari Quest, Mark Zuckerberg merasa demo Apple Vision Pro hanya memperlihatkan pengguna duduk di kursi dengan sendiri.

"Sebaliknya, demo yang Apple tunjukkan adalah seseorang duduk di sofa sendirian,” katanya tentang keynote WWDC Apple awal pekan ini.

“Maksud saya, itu bisa menjadi visi masa depan komputasi, tapi sepertinya, itu bukan yang saya inginkan,” ungkap bos Facebook di Menlo Park, California.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.