Sukses

Garena Gelar Turnamen Free Fire Clash Squad SEA Cup, Total Hadiah Rp 745 Juta

Garena mengumumkan Free Fire Clash Squad SEA Cup, kompetisi Free Fire internasional pertama untuk mode Clash Squad

Liputan6.com, Jakarta - Garena mengumumkan Free Fire Clash Squad SEA Cup atau FFCS SEA Cup. Turnamen esports ini akan diadakan pada 7 sampai 16 Juli 2023.

Mengutip siaran pers, Kamis (8/6/2023), turnamen ini merupakan kompetisi Free Fire internasional pertama untuk mode Clash Squad.

16 tim Free Fire dari Indonesia, Thailand, Vietnam, dan MCPS (Malaysia, Kamboja, Filipina, dan Sri Lanka), akan berlaga untuk memperebutkan total prize pool USD 50.000 (sekitar Rp 745 juta), serta gelar juara FFCS SEA Cup yang pertama.

FFCS SEA Cup akan menghadirkan total 6 matchday sepanjang Jumat sampai Minggu pada 7 sampai 9 Juli 2023, serta 14 sampai 16 Juli, dengan Grand Finals-nya digelar 16 Juli 2023.

Pekan pertama FFCS SEA Cup akan menggunakan sistem Single Elimination. Sementara di pekan kedua, bakal memakai sistem Double Elimination.

Sebelum turnamen dimulai, seluruh tim akan mengikuti proses drawing untuk menentukan posisi mereka di dalam bracket. Di pertandingan pekan pertama, akan digelar dengan format best-of-3 untuk memperebutkan 4 slot Final Qualifier.

Pada babak ini, tim Garena Free Fire yang lolos akan memperebutkan dua tiket ke Grand Finals melalui format pertandingan best-of-5, dengan sistem Double Elimination.

FFCS Cup akan diawali dengan babak kualifikasi. Di Indonesia, tahap ini akan dilakukan melalui Free Fire Summer Clash atau FFSC, yang akan diikuti oleh 15 tim jebolah Free Fire Master League Season 7.

Bakal ada empat tim dari Indonesia yang berhak melaju ke FFCS SEA Cup, untuk bertemu dengan 12 tim lain dari Thailand, Vietnam, dan MCPS.

Turnamen kualifikasi akan digelar selama dua akhir pekan, mulai 15 Juni sampai 25 Juni 2023. Pekan pertama adalah babak penyisihan, dengan format best-of-3 dalam sistem grup, dengan Single Elimination.

Empat tim Free Fire teratas akan maju ke bracket terakhir di babak Semifinal dan Grand Final, untuk memperebutkan gelar juara. Namun, empat tim yang berhasil ke bracket terakhir tetap akan mewakili Indonesia di FFCS SEA Cup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tim Free Fire Thailand EArena Juara FFSI

Sebelumnya, tim esports asal Thailand, EArena, menjadi pemuncak klasemen dan keluar sebagai juara Free Fire SEA Invitational atau FFSI. Mereka membawa hadiah utama USD 100.000, dengan total 232 poin.

Kemenangan ini membuat dominasi tim-tim Thailand di esports Free Fire belum tertaklukkan, setelah sebelumnya, tim dari negara ini berhasil merebut tiga kali gelar juara Free Fire World Series dalam dua tahun terakhir.

Sementara itu, empat Indonesia harus pulang tanpa membawa pulang piala juara Free Fire SEA Invitational 2023 ke Tanah Air.

Morph Team dan G Arsy Aphrodite, berhasil menempati peringkat 3 dan 4, dengan masing-masing mendapatkan 218 dan 210 poin. Keduanya kalah tipis dari Magic Esports sebagai runner-up dengan 226 poin.

Sementara, juara dan runner up FFML Season 7, Genesis Dogma SF dan First Raiders Eclipse, harus puas bertengger di posisi 7 dan 9 klasemen di turnamen ini dengan masing-masing mendapat 182 dan 168 poin.

3 dari 4 halaman

Performa Tim Free Fire Indonesia

Terkait performa, mengutip siaran pers Garena, Selasa (30/5/2023), Morph Team dinilai cukup berhasil bersaing dengan tim juara EArena, yang cuma terpaut 14 poin.

Morph Team dianggap menghadirkan penampilan yang konsisten, terkhusus di Grand Finals Free Fire SEA Invitational Day 1 dan 2. Di hari pertama, strategi yang konsisten membuat mereka mengamankan 84 placement point, diikuti 68 poin di hari kedua.

Terpaut 36 poin dari EArena saat Grand Finals hari ketiga, Morph Team berhasil mendulang 66 poin, serta memangkas jarak mereka dari pemuncak hanya 14 poin.

Sementara, G Arsy Aphrodite berhasil membukukan 55 poin, 71 poin, dan 84 poin, selama tiga hari gelaran Grand Finals FFSI membuat total poin mereka menjadi 210.

Selain itu, G Arsy Aphrodite berhasil membawa 3 Booyah dari Final hari kedua dan ketiga, jumlahnya sama dengan EArena.

 

 

4 dari 4 halaman

Genesis Dogma SF dan First Raiders Eclipse

Genesis Dogma SF, sebagai debutnya di turnamen Free Fire internasional, memang sempat tampil kurang apik di hari pertama, tapi mulai bangkit di Day 2 dan 3.

Mereka berhasil mengantungi masing-masing 72 poin dan 68 poin di dua hari terakhir. Genesis Dogma SF juga sukses mendapatkan double Booyah di hari ketiga.

Terakhir adalah First Raiders Eclipse yang pulang di peringkat 9 klasemen. Mereka kerap menjadi target sepanjang gelaran FFSI, dan baru mendapatkan momen balas dendam di ronde terakhir Grand Finals Day 2.

EArena bahkan sempat dibuat rata oleh First Raiders Eclipse. Dipimpin oleh FR Darkol, mereka sukses memulangkan tim juara itu ke lobby lebih cepat.

Round tersebut sepenuhnya dikuasai First Raiders Eclipse yang mampu menutup round dengan Booyah dan 16 poin eliminasi, meski mereka belum bisa membawa pulang gelar juara.

(Dio/Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.