Sukses

Niat dan Cara Sholat Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Warganet Muslim Perlu Tahu

Warganet perlu tahu, begini niat dan cara sholat Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadhan yang perlu diketahui warganet muslim.

Liputan6.com, Jakarta - 10 hari terakhir Ramadhan, ada peristiwa istimewa yang yang diberikan Allah SWT untuk umat Nabi Muhammad SAW. Peristiwa istimewa itu adalah malam Lailatul Qadar.

Dikutip dari NU Online, Jumat (14/4/2023), Lailatul Qadar lebih utama daripada seribu bulan. Berbagai amal ibadah pun dianjurkan untuk dilakukan guna mengisi malam mulia tersebut. Salah satunya adalah dengan sholat Lailatul Qadar.

Berdasarkan riwayat dalam kitab Durratun Nashihin, orang yang melakukan sholat sunnah lailatul qadar akan diampuni beserta kedua orang tuanya, ketika ia bangun dari duduknya.

Riwayat tersebut juga menjelaskan, Allah mengutus malaikat ke surga untuk menanam pepohonan, membangun istana, dan menggali sungai di surga bagi orang yang melakukan sholat sunnah lailatul qadar.

Sekadar informasi, sholat sunnah lailatul qadar dimungkinkan karena setiap warganet muslim akan melalui lailatul qadar yang terdapat pada salah satu malam di 10 hari terakhir Ramadhan.

Lantas, bagaimana niat dan cara warganet muslim untuk melakukan sholat sunnah lailatul qadar?

Ini niat sholat lailatul qadar:

أُصَلَّ سُنَّةٌ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أكْبَرْ

Latin: "Ushallî sunnatan fî lailatil qadri rak'âtaini mustaqbilal qiblati lillâhi ta'âlâ. Allâhu Akbar."

Artinya: "Saya niat sholat sunnah Lailatul Qadar dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala. Allah Maha Besar."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Lailatul Qadar

Cara sholat lailatul qadar:

Masih mengutip NU Online, shalat sunnah lailatul qadar dilakukan sebanyak dua rakaat. Shalat ini dilakukan setelah isya hingga menjelang waktu sholat subuh.

Berikut adalah tata cara, surat yang dibaca, dan doa yang dianjurkan. Adapun yang membedakan antara shalat sunnah lailatul qadar dengan shalat sunnah lain adalah bacaan surah dan doa setelah pelaksanaannya.

Artinya, semua gerakan dilakukan sama seperti saat shalat. Mulai dari takbir, membaca surat di rakaat pertama, ruku, i'tidal, sujud, duduk antara dua sujud, sujud kedua, lalu bangkit untuk melanjutkan ke rakaat kedua dan seterusnya.

Berikut cara sholat lailatul qadar:

  • Membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama
  • Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah surat Al-Fatihah pada rakaat pertama
  • Membaca surat Al-Fatihah pada rakaat kedua
  • Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah surat Al-Fatihah pada rakaat kedua.
  • Setelah salam membaca istighfar sebanyak 70 kali.

Adapun bacaan istighfar yang dibaca usai shalat sunnah Lailatul Qadar adalah:

Arab:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Latin: Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi

Artinya: "Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya."

 

3 dari 4 halaman

Sederet Amalan untuk Wanita Haid di Malam Lailatul Qadar

Perempuan yang tengah mengalami haid dilarang untuk melakukan ibadah tertentu seperti sholat wajib, membaca Alquran, bahkan dilarang untuk melakukan ibadah puasa. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi perempuan haid untuk meraih keistimewaan dan keutamaan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.

Dilansir dari laman NU Online, Rabu (12/4/2023), selama haid, wanita diwajibkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya. Namun, karena pada malam Lailatul Qadar ada amalan khusus karena tidak semua amalan dapat diamalkan.

Tidak melakukan hal yang diharamkan oleh syariat saja, seorang yang sedang mengalami haid dapat memperoleh pahala. Dengan demikian, apakah perempuan haid tetap dapat memperoleh malam Lailatul Qadar? Pakar hadist terkemuka Imam Ad-Dhahak menyampaikan:

قَالَ جُوَيْبِرْ: قُلْتُ لِلْضَّحَاكِ: أَرَأَيْتَ الْنُّفَسَاءَ وَالْحَائِضَ وَالْمُسَافِرَ وَالْنَّائِمَ لَهُمْ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدَرِ نَصِيْبٌ؟ قَالَ: نَعَمْ كُلُّ مَنْ تَقَبَّلَ اللهُ عَمَلُهُ سَيُعْطِيْهِ نَصِيْبُهُ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدَرِ

 

Artinya, “Jubair berkata: “Aku pernah bertanya kepada Imam Ad-Dhahak, bagaimana pendapatmu mengenai perempuan yang sedang nifas, haid, orang yang tengah bepergian (musafir) dan orang yang tidur, apakah mereka bisa memperoleh bagian dari Lailatul Qadar?” Lantas oleh Imam Ad-Dhahak dijawab: “Ya, mereka masih bisa memperoleh bagian. Setiap orang yang diterima amalnya, maka Allah swt akan memberikan bagiannya dari Lailatul Qadar.” (Ibn Rajab Al-Hanbali, Lathaiful Ma’arif, [Beirut: Dar Ibn Hazm], halaman 192). 

4 dari 4 halaman

Amalan yang Dapat Dilakukan Perempuan Haid pada Malam Lailatul Qadar

Perempuan haid tetap dapat meraih keistimewaan dan keutamaan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Banyak amalan yang dapat dilakukan.

Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa ada tiga tingkatan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar. Pertama dan yang tertinggi adalah melakukan sholat. Sedangkan tingkatan kedua atau tingkatan sedang ialah menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan dzikir. Pada tingkatan terakhir adalah melakukan ibadah sholat Isya dan Subuh secara berjamaah.

Melakukan ketiga hal tersbeut pada malam Lailatul Qadar sangat dianjurkan untuk memperoleh keistimewaan dan keutamannya. Namun, dari ketiga amalan yang dijelaskan oleh Syekh Nawawi, hanya berdzikir yang bisa dilakukan oleh perempuan haid dalam meraih keistimewaan malam Lailatul Qadar.

Tidak hanya berzdikir, perempuan haid juga dapat melakukan amalan lainnya seperti berdoa dan memohon ampun sebanyak-banyaknya kepada Allah untuk mendapatkan ampunan dari-Nya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.