:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4674161/original/085541500_1701744651-20231205-Gunung-Marapi-Erupsi-AP-4.jpg)
Gunung Marapi
Berita Terkini
Lihat SemuaUGM Sediakan Sarapan Pagi Gratis bagi Mahasiswa Saat Ujian Semester
Telah dibaca 0 kaliAnies Janji Bangun Jalur Kereta Api Hubungkan Banjarmasin dan Banjarbaru
Telah dibaca 7 kaliMiris! Siswi SMA Dipaksa Buat Video Asusila dan Disebarkan Teman
Telah dibaca 0 kaliVisi-misi Sesuai Harapan, Ribuan Petani Pati Dukung Prabowo-Gibran
Telah dibaca 0 kaliLucu Pool.. Saat DJ Cantik Beragama Khonghucu Bikin Gus Iqdam Salting
Telah dibaca 7 kaliGanjar Usul Isu Perubahan Iklim Masuk Kurikulum Pendidikan
Telah dibaca 14 kaliJawa Barat Siaga Darurat Bencana
Telah dibaca 0 kali
Lailatul Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.
Asal Usul
Lailatul Qadar memiliki tiga arti. Pertama, Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
Arti kedua, Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat
Arti Ketiga, Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)