Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang sebuah video dari akun TikTok yang memperlihatkan seorang pemuda asal Kendari, menjadi sorotan pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (23/2/2023).
Pembaca juga menyoroti artikel tentang review Garmin Instinct Crossover, hingga Google mulai buka akses uji coba Chatbot Bard.
Baca Juga
Lebih lengkapnya bisa cek di bawah ini.
1. Kisah Viral Pemuda Kendari Jadi Tentara Amerika Serikat Tuai Pujian Hingga Picu Kontroversi
Viral sebuah video dari akun TikTok @bheny.kendari yang memperlihatkan deretan pemuda mengenakan pakaian seragam khas tentara Amerika Serikat.
Dinarasikan, salah satunya adalah pemuda asal Kendari yang lolos menjadi tentara Amerika Serikat. Belakangan diketahui namanya adalah Benaia Manasye Lintjewas.
Dalam video viral tersebut, sang perekam menyebut, "Anak Kendari (Benaia) di barisan depan tentara Amerika, bangga anak Kendari, satu-satunya anak Kendari yang jadi tentara Amerika, sana kau lihat."
Â
2. Review Garmin Instinct Crossover: Jam Tangan Pintar Bergaya Analog, Kaya Fitur dan Baterai Tahan Lama
Smartwatch terbaru Garmin telah hadir untuk pasar Indonesia. Dirilis dengan nama Garmin Instinct Crossover, jam tangan pintar ini dibanderol Rp 8.599.000.
Smartwatch ini tampil menarik karena desainnya yang mengingatkan pada jam tangan Casio G-Shock. Selain desain yang stylish, Garmin juga membenamkan sejumlah fitur untuk menunjang aktivitas pengguna.
Sama seperti smartwatch Garmin lain, Instinct Crossover dibekali sejumlah fitur pemantau aktivitas olaharaga, langkah kaki, detak jantung, hingga pemantau stres. Selain beragam fitur, smartwatch ini juga menjanjikan daya tahan baterai yang sangat baik.
Â
Advertisement
3. Google Mulai Buka Akses Uji Coba Chatbot Bard, Calon Pesaing ChatGPT
Setelah diperkenalkan bulan lalu, Google mulai membuka akses uji coba untuk chatbot berbasis kecerdasan buatan besutannya yakni Bard. Chatbot ini digadang-gadang akan menjadi pesaing ChatGPT yang tengah naik daun.
Mengutip informasi dari Cnet, Kamis (23/3/2023), akses uji Bard baru diberikan dalam jumlah yang terbatas untuk beberapa orang di Amerika Serikat dan Inggris Raya.
"Kami telah belajar banyak sejauh ini dengan menguji Bard, dan langkah penting berikutnya untuk meningkatkan kemampuan Bard adalah mendapatkan feedback dari lebih banyak orang," tutur VP Product Google Sissie Hsiao dan VP Researh Google Eli Collins dalam blog perusahaan.
(Ysl/Isk)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.