Sukses

Meta Mau Bikin Media Sosial Terdesentralisasi Demi Saingi Twitter

Meta dilaporkan sedang menjajaki aplikasi media sosial dengan kode P92 untuk bersaing dengan Twitter, yang akan memungkinkan pengguna mengunggah update berbasis teks

Liputan6.com, Jakarta - Meta disebut-sebut mau membuat sebuah aplikasi media sosial baru, untuk jadi penantang Twitter seperti Mastodon.

Induk Facebook dan Instagram ini kabarnya sedang memasuki tahap awal pengembangan aplikasi dengan kode P92, yang akan memungkinkan pengguna mengunggah update berbasis teks.

Selain itu, media sosial ini juga akan mendukung protokol jejaring sosial Mastodon yang disebut ActivityPub.

Dilansir Engadget, Minggu (12/3/2023), kepada media, Meta mengonfirmasi bahwa mereka sedang mencoba menggarap jejaring sosial terdesentralisasi.

"Kami sedang menjajaki jejaring sosial terdesentralisasi yang berdiri sendiri untuk berbagi pembaruan teks," kata Meta dalam keterangannya.

"Kami percaya ada peluang untuk ruang terpisah di mana kreator dan tokoh publik dapat membagikan pembaruan secara tepat waktu tentang minat mereka," imbuh mereka.

Menurut beberapa sumber, media sosial "P92" ini juga akan membawa branding Instagram, serta bakal mengizinkan pengguna untuk mendaftar dan masuk menggunakan kredensial Instagram mereka.

Jika login menggunakan Instagram, nantinya profil pengguna di jejaring sosial itu akan terisi secara otomatis, dengan detail dan profil akun Instagram.

Namun, MoneyControl melaporkan, berdasarkan ringkasan produk yang mereka lihat "berbagi data dari Instagram ke P92 akan minimal, jika tidak ada" setelah pendaftaran awal.

Mengutip Tech Crunch, laporan Platformer juga menyebut proyek media sosial terdesentralisasi Meta ini akan mendapatkan pengawasan dari bos Instagram, Adam Mosseri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bakal Jadi Jejaring Sosial Terdesentralisasi

 

Mengingat aplikasinya yang terdesentralisasi, pengguna pun bisa menyiapkan server mereka sendiri dan menetapkan aturannya sendiri, untuk moderasi konten.

Sumber MoneyControl mengatakan, aplikasi itu mungkin akan memungkinkan pengguna untuk menyiarkan unggahan mereka ke orang-orang di server lain, tapi masih harus dilihat apakah mereka juga bisa mengikuti satu sama lain.

Apabila aplikasi ini mendukung ActivityPub, seseorang mungkin akan memperkirakannya dapat dioperasikan dengan Mastodon, dan aplikasi terdesentralisasi lainnya yang menggunakan protokol tersebut.

Kabarnya, sudah ada daftar fitur yang ingin dimasukkan perusahaan ke dalam aplikasi, termasuk tautan yang bisa diketuk untuk posting dengan preview, gambar dan video yang bisa dibagikan, serta badge verifikasi.

Pengguna kabarnya juga akan punya fitur untuk meninggalkan komentar dan mengirimi pesan pribadi, tapi ini mungkin tidak akan tersedia di versi awal aplikasi.

Meta juga diketahui belum yakin apakah mereka akan memberikan fitur untuk mengunggah ulang postingan, seperti yang bisa dilakukan di Twitter.

Selain itu, MoneyControl mengatakan tidak begitu jelas apakah perusahaan sudah mulai membangun aplikasi, atau masih dalam masa perencanaan pengembangan.

 

3 dari 4 halaman

Meta Mau Kembalikan Messenger ke Aplikasi Facebook

Meta sendiri kabarnya siap untuk mempertemukan kembali Messenger dengan aplikasi Facebook.

"Kami sedang menguji kemampuan orang untuk mengakses kotak masuk Messenger di dalam aplikasi Facebook dan kamu akan melihat kami memperluas pengujian ini segera," tulis Kepala Facebook Tom Alison, dikutip dari Engadget, Rabu (8/3/2023).

Pada akhirnya, kami ingin mudah dan nyaman bagi orang-orang untuk terhubung dan berbagi, baik di aplikasi Messenger atau langsung di dalam Facebook," lanjutnya.

Ketika Meta menghapus Messenger dari aplikasi Facebook pada tahun 2014, dikatakan "Tujuan perusahaan adalah memfokuskan upaya pengembangan untuk menjadikan Messenger pengalaman perpesanan seluler terbaik dan menghindari kebingungan karena memiliki pengalaman perpesanan seluler Facebook yang terpisah."

Tidak jelas apakah Meta memiliki rencana untuk mengembalikan perpesanan ke versi peramban seluler Facebook. Langkah ini mulai mendorong pengguna web seluler untuk menggunakan aplikasi Messenger pada 2016.

 

4 dari 4 halaman

Alasan Kembalinya Messenger ke Aplikasi Facebook

Alasan utama Meta mengembalikan Messenger ke aplikasi Facebook adalah untuk mempermudah orang membagikan apa yang mereka temukan di Facebook melalui perpesanan, kapan, di mana, dan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka, tanpa perlu beralih ke aplikasi lain.

TikTok memungkinkan pengguna untuk berbagi video yang mereka temukan dengan teman-teman mereka melalui aplikasi pesan bawaan.

Jadi, di satu sisi Meta membalikkan arah dan kembali ke cara lama dalam melakukan sesuatu, tetapi di sisi lain, sekali lagi, mereka meniru pesaing.

Meta membuat pengumuman dalam posting blog tentang area fokus Facebook untuk tahun 2023. Posting-an tersebut berusaha meyakinkan orang bahwa "Facebook tidak mati atau sekarat," karena sekarang memiliki lebih dari 2 miliar pengguna.

Dalam upaya untuk menjadi lebih kompetitif dengan TikTok, Meta berusaha mengalihkan Facebook dari aplikasi tempat pengguna mengikuti teman dan keluarga ke lebih banyak platform hiburan dan penemuan.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.