Sukses

Siswa SMA dan SMK di NTT Masuk Jam 5 Pagi Jadi Trending, Warganet: Jam 7 Aja Banyak yang Telat

Berikut adalah cuitan warganet terkait keputusan masuk sekolah jam 5 pagi di NTT, Kupang.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat dibuat terkejut dengan pernyataan Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dimana dirinya menerapkan jam masuk sekolah pukul 05.00 WITA untuk SMA dan SMK di Kupang, NTT.

Mengutip kanal Health Liputan6.com, kebijakan ini dilakukan sebagai salah satu langkah Pemprov NTT untuk menjadikan SMA/K di sana masuk ke dalam 200 SMA terbaik di Indonesia.

Diketahui, kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi ini sudah diberlakukan di 10 sekolah untuk para siswa kelas 12. Nantinya, kebijakan ini akan diterapkan secara umum.

Pemprov NTT mengatakan, keputusan SMA Kupang masuk jam 5 didasari berbagai pertimbangan, yaitu kedisiplinan dan mutu pendidikan akademik serta non-akademik.

Karena masih dalam masa pertumbuhan, anak-anak SMA dan SMK butuh dilatih untuk bangun pagi dan belajar. Dengan begitu, mereka mendapatkan banyak aktivitas di sekolah dan memiliki jiwa yang tangguh.

Tentunya kebijakan ini tidak luput dari perhatian warga Twitter, dimana mayoritas dari mereka mengatakan aturan tersebut tidak masuk akal.

Sejumah warga Twitter juga mempertanyakan tentang dasar apa aturan tersebut dibuat, dan apakah sudah dipikirkan dampaknya terhadap para siswa dan siswi di NTT tersebut.

Tak hanya itu, keyword 'Jam 5' pun sudah merangkak naik di trending topic dengan jumlah cutan mencapai 12 ribu.

Berikut adalah cuitan warganet terkait keputusan masuk sekolah jam 5 pagi di NTT, Kupang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Suasana Hari Pertama SMA Kupang NTT Masuk Jam 5

<p>Suasana hari pertama masuk sekolah di SMK 5 Kupang NTT. (Liputan6.com/ Ist @discover.id)</p>

Satu dari sepuluh sekolah yang sudah menerapkan kebijakan ini adalah SMA Negeri 6 Kupang.

Banyak video di media sosial yang menunjukkan pelaksanaan kebijakan ini, salah satunya video yang diunggah melalui akun TikTok @rihiga.

Dalam video itu, terlihat suasana ruang guru di SMA Negeri 6 Kupang sedang bersiap-siap untuk mengajar di kelas, meski ternyata jumlah siswa yang sudah datang masih terhitung jari.

Salah satu guru menginstruksikan untuk masuk ke kelas jam 05.03 WITA.

"Teman-teman jam 05.03 silakan masuk kelas yang mengajar jam pertama," katanya. Sebelum masuk kelas, mereka sudah melakukan apel pagi pada pukul 04.30 WITA.

"Sudah siap jam pertama, anak baru satu. Bu gurunya belum sarapan, belum pakai bedak," ujar guru lainnya yang terlihat sedang berdandan dan bersiap untuk memasuki kelas.   

3 dari 4 halaman

Kualitas Siswa Justru Akan Turun

Para siswa SMA di Kupang, NTT, masuk sekolah jam 5 pagi. (Sumber: TikTok @25jhuanasliaimere)

Terkait peraturan siswa SMA Kupang NTT masuk jam 5 pagi, Dokter Spesialis Kesehatan Tidur atau Somnologis, Dr. Andreas Prasadja RPSGT mengatakan bahwa kebijakan ini akan menurunkan kualitas para siswa, berlawanan dengan yang diharapkan pemerintah.

Menurut Dr Andreas, aturan masuk sekolah yang sebelumnya diterapkan, yakni masuk pukul 06.30 atau 07.00 saja sudah salah.

Dia membandingkan dengan negara maju. Di berbagai negara maju, jam masuk sekolah justru dimundurkan ke pukul 08.30 atau 09.00. Hal ini dilakukan untuk kesehatan tidur para siswa. 

Satu-satunya praktisi kesehatan tidur di Indonesia ini menjelaskan bahwa usia remaja dan dewasa muda itu masih membutuhkan waktu tidur 8 jam 30 menit hingga 9 jam 15 menit per hari.

Apabila tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada kesehatan tubuh, kualitas otak, dan performa manusia. 

4 dari 4 halaman

Penelitian Luar Negeri: Masuk Sekolah Siang Jauh Lebih Efektif

Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, Dokter Spesialis Kesehatan Tidur atau Somnologis, menanggapi kebijakan Pemprov NTT dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT (Sumber: TikTok @drprasadja)

Dr Andreas kemudian menjelaskan mengenai penelitian oleh peneliti kesehatan tidur pada remaja dan dewasa muda, Susan Kirchedon, yang dilakukan pada awal 1990-an. 

Penelitian tersebut menguji dua sekolah. Sekolah A dimundurkan jam masuknya menjadi pukul 08.30 atau 09.00, sedangkan sekolah B  tetap mengikuti jadwal biasa.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prestasi akademik dan prestasi olahraga para siswa yang bersekolah di sekolah A meningkat. Angka keterlambatan dan absensi karena sakit pun turun drastis.

Tak hanya itu, yang paling mengejutkan adalah angka kenakalan remaja hampir menyentuh angka nol. Hal ini terjadi di luar perkiraan para peneliti.

"Ini sangat luar biasa. Akhirnya dalam waktu belasan tahun, perlahan tapi pasti, tujuan baru bisa tercapai dan dimundurkan lah jam masuk sekolah (di luar negeri)," kata dr Andreas.

(Ysl/Tin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.