Sukses

2022 Jadi Tahun Terkelam Industri Kripto, Apa di 2023 Ada Harapan?

2022 dinilai sebagai tahun terkelam bagi banyak investor kripto dan menjadi salah satu tahun yang paling menyakitkan dalam sejarah industri mata uang digital selama lebih dari 13 tahun.

Liputan6.com, Jakarta 2022 dinilai sebagai tahun terkelam bagi banyak investor kripto dan menjadi salah satu tahun yang paling menyakitkan dalam sejarah industri mata uang digital selama lebih dari 13 tahun.

Banyak hal buruk terjadi sepanjang tahun 2022, di antaranya membuat regulator di seluruh dunia berusaha untuk terus mengawasi berbagai hal di industri kripto.

Industri kripto memulai tahun 2022 dengan begitu banyak optimisme, namun hal-hal tak terduga mulai muncul sehingga menjungkirbalikkan pasar global dan mempengaruhi pasar keuangan.

Kenaikan pasar dan de-pegging TerraUSD (UST) di awal tahun memicu runtuhnya Three Arrows Capital (3AC), dan pada saat itu, Celsius Network dan Voyager Digital juga mengajukan kepailitan Bab 11 di Amerika Serikat.

Kepailitan Bab 11 sendiri merupakan salah satu cara mengajukan pailit yang diatur dalam UU Kepailitan Amerika Serikat.

Tak cukup sampai di situ, raksasa pertukaran kripto yang tampak sehat, FTX Derivatives Exchange, menyatakan bangkrut karena krisis likuiditas yang disebabkan oleh pengungkapan tentang praktik bisnisnya yang tidak etis.

Tantangan ini juga dihadapi oleh platform pertukaran kripto Binance. Saat pasar kripto menghadapi ketidakpastian, perusahaan mengharapkan lebih banyak pemain untuk meningkatkan dan memberikan transparansi yang diperlukan melalui sistem bukti cadangan aset (proof-of-reserves).

"Pada tahun 2023, kami berharap sektor kripto akan dipenuhi energi yang berfokus pada pengembangan dan menghadirkan layanan online yang akan memberikan transparansi dan audit yang ditingkatkan sambil melindungi hak istimewa pemegang mata uang. Salah satunya adalah bukti Zero-Knowledge, yang telah membuat kemajuan signifikan akhir-akhir ini," tulis Binance di blog-nya, dikutip Kamis (9/2/2023).

Binance meyakini kerangka peraturan tepat dan ekosistem aman yang melindungi penggunanya mendukung jalan menuju adopsi massal kripto dan blockchain.

Sebagai bukti nyata, Binance mendapatkan lisensi, pendaftaran, dan persetujuan dalam 14 yurisdiksi pada akhir tahun 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Membangun Kepercayaan

Setelah serangkaian kebangkrutan yang mengejutkan dalam industri kripto, Binance berusaha membangun dan memulihkan kembali kepercayaan untuk industri kripto dan blockchain.

“Guna memimpin upaya menuju transparansi, kami meluncurkan sistem proof-of-reserves (PoR) yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk memverifikasi bahwa dana pengguna disimpan dengan rasio 1:1 di Binance, selain bukti jaminan untuk semua token yang dipatok Binance Bridge," ungkap Binance.

Untuk melindungi 128 juta penggunanya, jika terjadi keadaan darurat, perusahaan menambah nilai Dana Keamanan Aset untuk Pengguna (Secure Asset Fund for Users/SAFU) menjadi US$ 1 miliar.

Binance menyatakan pada November 2022 telah mengalokasikan US$ 1 miliar awal dengan berjanji untuk meningkatkan kontribusi menjadi US$ 2 miliar jika diperlukan, untuk Inisiatif Pemulihan Industri baru dan melakukan investasi lebih dari US$ 500 juta guna mendukung Web3 dan inovasi blockchain melalui Binance Labs.

3 dari 4 halaman

Harapan 2023

Terlepas dari volatilitas di pasar kripto selama setahun terakhir, penting untuk dicatat bahwa industri ini terus berkembang.

Itu dibuktikan dengan banyak cryptocurrency yang diperdagangkan telah memiliki kinerja baik di masa lalu. Para profesional industri percaya bahwa tren ini akan berlanjut hingga beberapa tahun ke depan, yang menjadi pertanda baik bagi para investor yang sudah terlibat di pasar.

Karenanya, pada tahun 2023, pasar cryptocurrency akan terus berkembang. Meskipun pasar mungkin tidak mengalami volatilitas yang sama seperti tahun 2022 selama tahun 2023, investor perlu memantau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar crypto.

Beberapa di antaranya termasuk meningkatnya jumlah peserta perusahaan, regulasi yang tidak bersahabat, dan sentimen risiko di pasar ekuitas.

Regulator pasar global seperti Komisi Sekuritas dan Pertukaran Amerika Serikat (United States Securities and Exchange Commission/SEC) dan Financial Conduct Authority (FCA) Inggris Raya semakin menyoroti industri kripto daripada sebelumnya.

Hal ini diperlukan mengingat miliaran dolar hilang dari penurunan harga serta modal terkunci dalam proses kebangkrutan di luar negeri. Seruan SEC untuk regulasi komprehensif saat ini sedang digaungkan oleh pemangku kepentingan industri dan anggota parlemen.

Menurut laporan baru-baru ini oleh Financial Times, FCA telah menyelesaikan rencana untuk lebih memperketat peraturan kripto di Inggris dan akan membatasi bagaimana valuta asing beroperasi atau melakukan perdagangan mereka di negara tersebut.

Secara global, regulator akan melakukan yang terbaik untuk melindungi pasar mereka dari ancaman yang menimpa industri kripto pada 2022. Pada tahun 2023, diharapkan akan lebih banyak lagi peraturan ketat seperti ini yang diperkenalkan.

4 dari 4 halaman

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.