Sukses

Amazon Bekukan Perekrutan Karyawan di Bisnis Ritel hingga Akhir 2022

Penangguhan perekrutan mencakup semua posisi untuk perusahaan dan teknologi di sektor ritel dan operasional Amazon

Liputan6.com, Jakarta - Amazon dikabarkan menangguhkan perekrutan karyawan untuk bisnis ritel mereka selama sisa tahun 2022, sebagai dampak dari potensi situasi ekonomi yang semakin berat.

Dilaporkan The New York Times, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (8/10/2022), penangguhan perekrutan mencakup semua posisi untuk perusahaan dan teknologi di sektor ritel dan operasional Amazon.

Namun, divisi cloud computing Amazon yang lebih menguntungkan, tidak akan terdampak kebijakan penghentian perekrutan ini. Perekrutan siswa dan posisi lapangan juga bebas dari pembekuan. Bloomberg juga menyebut jaringan gudang juga tidak terpengaruh.

Keputusan ini diketahui dari memo internal yang dikirim ke bagian perekrutan karyawan Amazon. Mereka diminta memberi tahu kandidat potensial bahwa perusahaan tidak dalam pembekuan perekrutan dan setiap posisi terbuka akan segera ditutup.

Pengumuman dari perusahaan teknologi besutan Jeff Bezos itu juga menyebutkan, pembukaan baru akan tersedia setelah tahun baru.

Para kandidat yang punya jadwal wawancara sebelum 15 Oktober, masih memenuhi syarat untuk menerima penawaran. Namun, tanggal mulai bekerja mereka akan diundur sampai tahun 2023.

The New York Times juga mencatat ada sekitar 20 ribu lowongan yang terdaftar di divisi, yang ingin diisi Amazon sebelum pembekuan perekrutan karyawan ini berlaku.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ikuti Jejak Meta

 

"Amazon terus memiliki sejumlah besar peran terbuka yang tersedia di seluruh perusahaan," kata juru bicara Amazon Brad Glasser.

"Kami memiliki banyak bisnis yang berbeda di berbagai tahap evolusi, dan kami berharap untuk terus menyesuaikan strategi perekrutan kami di masing-masing bisnis ini di berbagai titik waktu," kata Glasser.

Pembekuan perekrutan ini membuat Amazon mengikuti jejak Meta, yang baru-baru ini dikabarkan memperlambat perekrutan karyawan, dalam upaya memangkas biaya.

Bos Meta Mark Zuckerberg, sebelumnya memberi tahu karyawan bahwa perusahaannya melakukan hiring freeze alias menghentikan sementara perekrutan karyawan.

Mark Zuckerberg sebelumnya memperingatkan para karyawannya, perusahaan tengah menghadapi periode intens yang mungkin bakal berlangsung selama dua tahun lamanya.

 

3 dari 4 halaman

Perampingan Karyawan di Meta

Mengutip The Verge, Jumat (30/9/2022), selain mengumumkan pembekuan perekrutan karyawan, pada Kamis, 29 September 2022, Mark Zuckerberg juga memperingatkan kemungkinan perusahaan melakukan perampingan karyawan.

Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Kurt Wagner dari Bloomberg dan dikonfirmasi oleh sumber The Verge.

Dalam rapat internal disebutkan langkah pembekuan perekrutan ini merupakan respon Meta terhadap penurunan pendapatan yang disebabkan oleh perlambatan ekonomi global dan perubahan pelacakan iklan Apple.

Sekadar informasi, sepanjang tahun ini, nilai saham Meta disebut-sebut terus turun hingga separuhnya.

Sebelumnya pada Mei lalu, Mark Zuckerberg mengumumkan pembekuan perekrutan karyawan berlaku pada sejumlah segmen di Meta. Ia bahkan tidak bisa berjanji tentang kemungkinan adanya PHK pada akhir Juni.

 

4 dari 4 halaman

Mengalihkan Energi ke Area Lain

Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan karyawan, Mark Zuckerberg berkata, "Secara realistis, mungkin ada sekelompok orang di perusahaan yang tidak seharusnya berada di sini."

"Dan sebagian dari harapan saya, dengan menaikkan ekspektasi dan memiliki tujuan lebih agresif, dan hanya menyalakan sedikit panas, saya berpikir, beberapa dari Anda mungkin hanya mengatakan, tempat ini bukan untuk Anda dan pilihan itu tak masalah bagi saya," katanya.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai pertemuan internal dengan karyawan, juru bicara Meta Dave Arnold menolak berkomentar. Namun ia merujuk pada perkataan Mark Zuckerberg selama pengumuman laporan pendapatan Meta yang terakhir.

"Rencana kami adalah untuk terus mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan selama tahun depan. Banyak tim akan diperkecil sehingga kami bisa mengalihkan energi ke area lain," katanya.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.