Sukses

Telegram Izinkan Pengguna Pilih Berbagai Suara untuk Notifikasi

Telegram kini mengizinkan pengguna untuk memakai berbagai suara sebagai nada notifikasi chat Telegram.

Liputan6.com, Jakarta - Update terbaru aplikasi Telegram kini mengizinkan pengguna untuk menggunakan suara apa pun untuk nada notifikasinya.

Lewat update ini, pengguna Telegram bisa menggunakan audio berdurasi pendek yang diunggah dari smartphone untuk dijadikan sebagai nada notifikasi dari sebuah chat.

Mengutip The Verge, Selasa (19/4/2022), Telegram menyebut, pihaknya kini mendukung file audio dan pesan suara di bawah 300 KB atau kurang dari 5 detik untuk dijadikan sebagai nada notifikasi.

Pengguna juga dapat menetapkan suara ke obrolan tertentu atau seluruh obrolan dari menu Pengaturan > Notifikasi dan Suara.

Jika pengguna tidak memiliki suara yang mereka ingin dipakai untuk Notifikasi Telegram, mereka bisa memilih dari berbagai opsi, mulai dari bel hingga suara Merlin the cat yang tersedia dari saluran Notifications Sounds Telegram.

Terlepas dari nada notifikasi ini, Telegram juga meluncurkan fitur durasi mute yang bisa diatur sesuai keinginan pengguna.

Sebelumnya, pengguna hanya bisa menonaktifkan notifikasi dengan opsi 1 jam, 8 jam, atau 2 hari. Lewat update baru ini, pengguna punya lebih banyak opsi.

Kini, dengan fitur baru Telegram, pengguna bisa menjeda notifikasi selama perjalanan 30 menit misalnya atau bahkan ingin me-mute notifikasi hingga dua bulan lamanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fitur Hapus Otomatis

Opsi pembaruan juga mencakup lebih banyak peningkatan untuk auto-delete timer yang secara otomatis membuat pesan dalam obrolan menghilang pada waktu tertentu.

Telegram juga membuat beberapa perubahan khusus sistem operasi, termasuk peningkatan translate atau terjemahan di versi iOS yang mendukung banyak bahasa, seperti Telegram versi Android.

Selain itu, pengguna kini dapat mengaktifkan fitur Hapus Otomatis di obrolan apa pun untuk membuat percakapan lebih rahasia.

Kini kamu hanya perlu beberapa tap saja untuk mengaktifkan dan mengatur jeda waktu yang lebih fleksibel agar pesan tersebut dihapus secara otomatis, mulai dari 2 hari, 3 minggu, 4 bulan, dan banyak lagi.

Bukan hanya itu, update baru Telegram juga membawa peningkatan pada Picture-in-Picture, sehingga pengguna bisa terus mengobrol sembari menonton live streaming. 

Pembaruan ini menambahkan peningkatan pada jendela pemutar di Android, di mana kamu dapat mengubah ukuran dengan mencubit layar, dan tap "x" untuk menutup.

 

3 dari 4 halaman

Pengguna Telegram di Ukraina Melonjak

Terlepas dari itu, adopsi aplikasi pesan terenkripsi Telegram dan Signal di Ukraina meraih tonggak pencapaian baru sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2002.

Dalam kurun waktu sekitar tiga pekan, sejak 24 Februari 2022 hingga 20 Maret 2022, adopsi Signal dan Telegram secara kolektif mengumpulkan 1,7 juta pemasangan baru di App Store dan Google Play region Ukraina.

Angka itu, jika dibandingkan dengan periode tiga pekan sebelum invasi pada 30 Januari 2022 hingga 23 Februari, menunjukkan peningkatan nyaris dua kali lipat atau tepatnya 197 persen.

Meskipun Telegram meraih lebih banyak pemasangan di Ukraina dan Rusia, Signal memimpin dalam hal pertumbuhan.

Di Ukraina, unduhan Signal melonjak 1.075 persen menjadi 787.000 antara 24 Februari dan 20 Maret dari 67.000 pada periode sebelumnya.

Sementara di Rusia, Signal mengalami pertumbuhan 286 persen menjadi 425.000, naik dari 110.000.

4 dari 4 halaman

Diblokir di Brasil Tapi Langsung Dipulihkan

Sebelumnya, Telegram sempat diblokir di Brasil. Namun, Brasil menghentikan pemblokiran terhadap Telegram hanya dalam dua hari. Telegram sempat diblokir karena dianggap gagal memenuhi perintah pengadilan.

Belakangan seperti diberitakan The Verge, Senin (21/3/2022), pengadilan mencabut blokir Telegram setelah platform chatting besutan Pavel Durov ini membuat perubahan untuk membantu menangani peredaran misinformasi di Brasil.

Salah satu upaya Telegram adalah menghapus informasi rahasia yang dibagikan oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro serta menghapus akun milik Allan dos Santos, seorang aktivis dan pendukung Bolsonaro yang dituding telah menyebarkan disinformasi.

Bukan hanya itu, pemblokiran Telegram dicabut setelah aplikasi Telegram berjanji untuk melabeli postingan berisi informasi palsu yang dipromosikan sebagai informasi faktual.

Telegram juga berjanji akan memerintahkan karyawannya mengawasi 100 channel Telegram paling populer di Brasil.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.