Sukses

Activision Blizzard dan Epic Games Setop Penjualan Game di Rusia

Dalam keterangan tertulis dari presiden Activision Blizzard, Daniel Alegre, perusahaan menghentikan penjualan seluruh game di platform mereka bagi gamer di Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Activision Blizzard dan Epic Games baru saja mengumumkan untuk menghentikan penjualan seluruh game di platform mereka bagi gamer di Rusia.

Langkah ini mencakup pemblokiran akses gamer di Rusia melakukan transaksi dengan perusahaan, seperti membeli game hingga in-app purchase (IAP), dikutip The Verge, Minggu (6/3/2022).

Dalam keterangan tertulis dari presiden Activision Blizzard, Daniel Alegre, perusahaan tidak menentukan larangan itu mencakup game digital dan fisik.

Namun, Activision Blizzard lebih menyoroti tentang bagaimana perusahaan dan karyawannya berkontribusi untuk membantu warga Ukraina.

Langkah ini melarang orang Rusia melakukan transaksi baru dengan perusahaan, yang mencakup penjualan game dan pembelian dalam game.

"Kami melakukan semua hal untuk membantu karyawan, dan keluarga mereka, yang terkena dampak langsung dari tragedi ini," kata Alegre dalam keterangan tersebut.

Dia menambahkan, “Jika Anda atau kolega membutuhkan dukungan, jangan ragu untuk menghubungi manajer Anda atau pemimpin SDM setempat."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Epic Games Ikut Hentikan Bisnis di Rusia

Chris Redfield dan Jill Valentine dari Resident Evil hadir di Fortnite. (Doc: Epic Games)

Tak lama setelah pengumuman Activision Blizzard, Epic Games juga menyatakan telah menghentikan bisnis mereka dengan Rusia.

Meski begitu, pemain di Rusia masih dapat mengakses game buatan perusahaan, seperti Fortnite.

Masih belum diketahui apakah pengembang game Fortnite tersebut akan memblokir transaksi dalam hal microtransaksi, game atau keduanya.

 

3 dari 3 halaman

Bergabung dengan Perusahaan Lainnya

Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung. Kredit: Mohammad Rezaie via Unsplash

Lebih lanjut, Activision Blizzard bergabung ke dalam daftar perusahaan game yang telah menghentikan bisnis mereka di Rusia.

Microsoft juga telah melarang penjualan "baru" dari produk dan layanannya di Rusia dan Belarus, mencakup game Xbox, Windows, Office, Microsoft 365, dan banyak lagi.

Perusahaan lain yang juga memutus hubungan dengan Rusia, termasuk EA, Sony, CD Projekt Red, dan masih banyak lainnya.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini