Sukses

Patriots Day, Film Berdasarkan Kisah Nyata Peristiwa Bom Maraton Boston

Cek sinopsis singkat mengenai film Patriots Day yang diangkat dari kisah nyata yaitu bom yang meledak dalam acara Boston Marathon.

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa bom Boston yang terjadi pada 2013 telah diangkat menjadi film berjudul Patriots Day. Film yang rilis pada 2016 ini dibintangi oleh aktor Mark Wahlberg.

Disutradarai Peter Berg, film ini menjadi kali ketiga kolaborasinya bersama Mark Wahlberg. Sebelumnya, mereka sudah sempat bekerja sama dalam film Lone Survivor dan Deepwater Horizon.

Adapun film ini mengisahkan tentang peristiwa bom yang meledak di event Boston Marathon. Dalam filim ini, penonton akan diajak melihat peristiwa tersebut dari sudut pandang Sersan Tommy Saunder yang diperankan Mark Wahlberg.

Sersan Tommy sendiri merupakan anggota kepolisian yang ikut menjaga gelaran Boston Marathon. Setelah bom meledak, ia juga ikut membantu FBI menemukan pelakunya.

Jadi, film ini menampilkan upaya polisi dan FBI dalam menemukan pelaku bom di Boston Marathon. Akhir film ini juga memperlihatkan pelaku bom Boston yang berhasil tertangkap.

Selain Mark Wahlberg, film Patriots Day juga dibintangi Kevin Bacon, John Goodman, J.K. Simmons, Michelle Monaghan, Alex Wolff, Themo Melikidze, dan Vincent Curatola.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelaku Teror Bom Boston Lolos dari Hukuman Mati

Di sisi lain, pengadilan banding di Boston membebaskan pelaku teror bom, Dzhokhar Tsarnaev dari hukuman mati. Ia dan kakaknya adalah pelaku teror bom di acara lari maraton Boston pada 2013.

Dilansir AP News, Sabtu (1/8/2020), pengadilan banding menyebut hakim tidak melakukan seleksi secara layak terhadap para juri di pengadilan ini, sehingga ada bias. Pengadilan baru pun akan dilakukan.

"Jangan salah: Dzhokhar akan menjalani sisa hari-harinya di penjara dengan satu-satunya masalah adalah apakah dia akan mati lewat eksekusi," ujar Hakim O. Rogeriee Thompson yang menulis putusan.

Keputusan itu diambil di Pengadilan Banding Sirkuit Pertama AS yang berada di Boston. AS memiliki sembilan sirkuit pengadilan banding dan tiap pengadilan mengurus lebih dari satu negara bagian.

3 dari 3 halaman

Pelaku Bom Boston

Dzhokhar Tsarnaev saat ini berusia 27 tahun. Aksi teror bom itu membunuh tiga orang dan melukai lebih dari 260 orang lain.

Aksi radikal itu dilancarkan Dzhokhar bersama kakaknya, Tamerlan Tsarnaev. Tamerlan yang waktu itu berusia 26 tahun terluka dan tewas saat penangkapan.

Atas tindakan teror bom tersebut, Dzhokhar mendapat hukuman suntik mati.

Kuasa hukum Dzhokhar Tsarnaev, David Patton, mengaku bersyukur atas putusan hakim banding. Ia menyebut jika ingin ada hukuman mati maka pengadilan tidak boleh bias.

"Sekarang terserah pemerintah untuk menentukan apakah para korban dan pihak Boston untuk menjalankan peradilan kedua, atau menutup tragedi mengerikan ini dengan menyetujui penjara seumur hidup tanpa ada kemungkinan bebas," ujar Patton.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini