Sukses

Pandemi Covid-19 Bikin Layanan Streaming Melejit

Pandemi Covid-19 membuat layanan streaming kian melejit.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang pandemi Covid-19, popularitas layanan streaming di smartphone makin melejit. Demikian menurut laporan dari platform analitik pemasaran aplikasi global Adjust.

Menurut Adjust, hal ini memperlihatkan bahwa ada perubahan mendasar dalam pola konsumsi ke arah mobile.

Berdasarkan survei, Adjust menemukan bahwa 84 persen pengguna di berbagai negara yang disurvei memakai smartphone untuk streaming konten dalam jumlah yang sama atau lebih banyak, sejak adanya pembatasan sosial, PSBB, atau PPKM.

Secara rata-rata, setengah pengguna yang disurvei (52,5 persen) menyebut, mereka lebih banyak streaming melalui smartphone sejak pembatasan sosial diberlakukan.

"Hanya 12 responden yang lebih sedikit melakukan streaming. Artinya, pengguna yang memakai smartphone untuk streaming konten video empat kali lebih banyak," kata Adjust dalam keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (24/2/2021).

Didasari riset pada 8000 responden di AS, Inggris, Jerman, Turki, Jepang, Singapura, Korea, dan Tiongkok, Laporan Streaming Seluler 2021 juga menemukan bahwa kebiasaan streaming makin populer di berbagai generasi di negara mobile-first.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengguna Streaming Tiap Hari

Secara keseluruhan, hampir 90 persen pengguna usia 55 tahun ke atas di Tiongkok dan Turki mengatakan, mereka melakukan streaming melalui smartphone tiap hari atau lebih dari sekali seminggu.

Lead Product Strategist Adjust Gijsbert Pols mengatakan, perubahan signifikan dalam rutinitas streaming seluler di seluruh dunia dan lintas generasi menciptakan peluang bagi industri periklanan dan menciptakan peran baru bagi analitik seluler.

"Dengan memahami tentang cara dan waktu pengguna melakukan streaming, serta channel dan kampanye yang memberikan dampak pemasaran paling signifikan, potensi untuk mengembangkan basis pengguna yang loyal dengan nilai umur yang tinggi menjadi tidak terbatas secara virtual," katanya.

Hasil survei juga menyebut, sebagian besar pengguna menggunakan smartphone untuk streaming, setidaknya sekali sehari. Pengguna di Tiongkok dan Turki paling sering streaming (sekali seminggu-tiap hari).

Sementara, pengguna di AS, Jepang, dan Inggris juga tak kalah seringnya melakukan streaming meski frekuensinya lebih rendah.

3 dari 3 halaman

Durasi Streaming Per Sesi

Hasil survei juga mengungkap, pengguna lintas generasi dan kawasan streaming setidaknya 1 jam per sesi. Ini membuktikan bahwa penonton tak hanya menonton konten singkat, tetapi juga berbagai episode dan film secara penuh.

Durasi menonton kaum milenial rata-rata di atas 90 menit sementara GenZ di bawah 90 menit. Sementara, pengguna di atas 55 tahun rata-rata streaming 65 menit.

Tak hanya itu, ditemukan juga bahwa pengguna mengalokasikan anggaran cukup signifikan untuk layanan streaming dan hiburan on demand.

Riset Adjust juga menemukan, second-streaming makin populer di seluruh dunia, dipicu oleh meningkatnya popularitas connected TV di seluruh dunia. 76 persen responden mengaku memakai smartphone sembari nonton TV.

Aplikasi yang dibuka saat menonton TV pun beragam, mulai dari aplikasi sosial, perbankan, hingga gim.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini