Sukses

Top 3 Tekno: Jaringan Fiber Optik Indonesia-Singapura Putus

Artikel mengenai jaringan fiber optik Indonesia-Singapura yang putus, menjadi artikel terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com pada Jumat (10/2/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Artikel mengenai jaringan fiber optik Indonesia-Singapura yang putus, menjadi artikel terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com pada Jumat (10/2/2021).

Selain itu, dua artikel lainnya yang menyedot perhatian pembaca adalah artikel tentang seller asal Tiongkok di eCommerce yang dapat menjadi ancaman bagi UMKM, serta artikel mengenai kecepatan internet ISP Indonesia versi Speedtest.

Selengkapnya simak Top 3 Tekno berikut ini.

1. Jaringan Fiber Optik Indonesia-Singapura Putus, Internet Jadi Lemot

Sistem kabel internet bawah laut (fiber optik) di Indonesia ada yang mengalami putus jaringan, mengarah ke Singapura.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza, gangguan terjadi di segmen Ancol-Bangka.

"Ya, benar. Salah satu kabel laut international ke arah Singapura terjadi cut di segmen Ancol-Bangka," ungkapnya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Jumat (19/2/2021).

Jamal menambahkan, saat ini para penyelenggara internet telah melakukan reroute ke kabel lain. Ia mengaku belum mengetahui penyebab putusnya kabel internet bawah laut ini.

"Saya belum tahu. Nanti dikabari ya," timpalnya singkat.

Selengkapnya baca di sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Seller Tiongkok Mr Hu Ancaman Bagi UMKM Indonesia

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki memanggil Shopee terkait tagar #ShopeeBunuhUMKM yang sempat ramai dan menjadi trending topic di Twitter.

Usut punya usut, tagar itu bermula dari percakapan sejumlah pengguna Twitter yang membahas tentang seller atau penjual di Shopee yang bernama Mr Hu.

Beberapa foto detail pengiriman barang dari Tiongkok di Shopee yang dibagikan oleh warganet menunjukkan bahwa nama Mr. Hu selalu tercantum sebagai pengirim.

Yang jadi masalah besarnya adalah dia kerap memasang harga yang terlampau murah sehingga diyakini bisa 'membunuh' usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia.

Terkait hal ini Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai lancarnya arus barang impor dari Tiongkok lewat Shopee karena regulasi impor yang terlalu lama. Ia berharap agar porsi impor barang di e-commerce diatur oleh pemerintah.

Selengkapnya baca di sini

 

3 dari 3 halaman

3. Internet Kabel di Indonesia Versi Speedtest: Biznet Tercepat, Telkom Paling Lemot

Speedtest Global Index belum lama ini merilis daftar perusahaan penyedia jasa internet pita lebar (broadband) tercepat di Indonesia pada periode kuartal ketiga hingga keempat 2020.

Di daftar tersebut, Biznet menduduki peringkat pertama dengan kecepatan 33.99 Mbps. Di tempat kedua, MyRepublic terpaut sangat tipis dengan kecepatan 33.20 Mbps.

"Pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami karena selama ini tim Biznet bekerja dengan penuh komitmen untuk dapat menghadirkan layanan Internet WiFi yang cepat dan stabil bagi seluruh pelanggan," ujar Adi Kusma, President Director Biznet.

Sementara First Media dan Telkom menempati posisi ketiga dan keempat dengan kecepatan masing-masing 14.82 dan 14.74 Mbps.

Selain kecepatan, Laporan Speedtest juga mengungkap metrik lainnya, yaitu Latensi dan Konsistensi.

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.