Sukses

NASA akan Luncurkan Satelit untuk Pantau Kenaikan Permukaan Air Laut

Satelit ini akan mengikuti dampak perubahan cuaca pada permukaan laut dan mengumpulkan data, guna meningkatkan akurasi ramalan cuaca.

Liputan6.com, Jakarta - NASA berencana meluncurkan sebuah satelit baru. Satelit ini akan mengikuti dampak perubahan cuaca pada permukaan laut dan mengumpulkan data, guna meningkatkan akurasi ramalan cuaca.

Satelit ini akan melanjutkan pekerjaan panjang NASA untuk mendokumentasikan adanya peningkatan permukaan laut serta memberikan gambaran lebih tepat mengenai garis pada ilmuwan.

"Pemandangan terbaik untuk (memantau) lautan adalah dari luar angkasa," kata Kepala Sains NASA, Thomas Zurbuchen, seperti dikutip dari The Verge, Senin (23/11/2020).

Adapun satelit yang diluncurkan adalah bernama Sentinel-6 Michael Freiligh. Rencananya satelit ini diluncurkan dari Pangkalan Udara Vandenberg di California AS, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.

Satelit tersebut adalah yang pertama dari pasangan satelit yang akan berfokus pada lautan. Kedua satelit ini nantinya bakal memperluas penelitian NASA dan Badan Antariksa Eropa mengenai permukaan laut global sepanjang 10 tahun ke depan. Setelah Sentinel-6, Sentinel-6B akan menyusul lima tahun setelahnya.

Untuk mengukur permukaan laut, satelit ini akan memancarkan sinar elektromagnetik ke lautan dunia, kemudian mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memantul kembali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengamatan Lebih Baik dengan Satelit

Ketika NASA mulai bekerja melihat kenaikan permukaan laut di tahun 1990-an, para ilmuwan begitu penasaran mengenai prediksi tentang dampak perubahan iklim menjadi kenyataan.

"Pertanyaannya sekarang adalah apa dampak (dari kenaikan permukaan laut) dan apa yang dapat kita lakukan. Itu merupakan sebuah pertanyaan penting bagi kelurga, teman-teman, dan semuanya. Karena hal ini mempengaruhi bagaimana keluarga kami dapat bertahan di masa depan," kata Zurbuchen.

Dengan satelit baru ini, para ilmuwan NASA dapat melakukan pengamatan dengan resolusi tinggi dan lebih dekat ke pantai. Hal ini akan memungkinkan prakiraan cuaca yang lebih tepat, misalnya sebelum badai menghantam.

Ketika badai berkembang di atas laut, satelit dapat menangkap gelembung air yang naik dan memakai informasi itu untuk prakiraan.

3 dari 3 halaman

Bantu Pantau Perubahan Muka Air Laut

Satelit juga bisa membantu pengukuran granular yang bisa dipakai untuk melihat bagaimana perubahan permukaan air laut di dekat garis pantai bisa mempengaruhi navigasi kapal dan penangkapan ikan komersil.

Sekadar informasi, pasang surut kian jauh ke pantai sebagai akibat dari perubahan iklim. Hal itu karena air mengembang ketika Bumi memanas dan karena gletser dan lapisan es dunia mencair.

Air yang merambah membuat banjir dan gelombang badai menjadi kian berbahaya. Hal inipun menenggelamkan seluruh pulau dan komunitas pesisir.

Kondisi ini bahkan telah memaksa orang-orang di Lousiana hingga Papua Nugini meninggalkan tempat tinggalnya dan berpindah ke tempat baru.

(Tin/Why)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini