Sukses

CEO Ruangguru Belva Devara Undur Diri dari Posisi Stafsus Presiden

Pria yang akrab disapa Belva itu menyatakan tidak ingin polemik mengenai posisinya sebagai staf khusus presiden sekaligus CEO Ruangguru menjadi berkepanjangan.

Liputan6.com, Jakarta - CEO edtech startup Ruangguru, Adamas Belva Devara mengundurkan diri dari posisi staf khusus (stafsus) presiden. Hal ini dia sampaikan melalui surat terbuka yang ditulis di akun Instagram pribadinya @belvadevara.

Pria yang akrab disapa Belva itu menyatakan tidak ingin polemik mengenai posisinya sebagai staf khusus presiden sekaligus CEO Ruangguru menjadi berkepanjangan.

"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," tutur pria peraih dual degree dari Harvard dan Stanford University tersebut.

Terkait polemik yang dimaksud, sebelumnya posisi Belva sebagai staf khusus presiden sekaligus CEO Ruangguru, yang merupakan mitra program Kartu Prakerja, menjadi perbincangan. Beberapa pihak menyebut ada konflik kepentingan di antara kedua posisi yang diemban oleh Belva.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ucapkan terima kasih

Pria berumur 29 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah memahami dan menerima pengunduran dirinya.

Selain itu, dia mengaku mendapat banyak pengalaman dan pelajaran, walau hanya mengisi jabatan stafsus presiden dalam waktu singkat.

"Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan," kata Belva.

Pada akhir surat terbukanya, Belva menyampaikan harapannya supaya kita dapat segera keluar dari pandemi Covid-19 yang tengah menjadi perhatian presiden dan jajaran pemerintahan untuk saat ini.

Polemik serupa juga menghampiri staf khusus presiden lainnya, Andi Taufan Garuda Putra. Dia merupakan CEO Amartha, sebuah startup yang bergerak di sektor peer-to-peer landing.

Andi menjadi sorotan publik lantaran mengirim surat kepada pejabat tingkat kecamatan. Masalahnya, surat itu memakai kop Sekretariat Kabinet, sementara isi surat itu terkait kerja sama Amartha.

(Why/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.