Sukses

Ini Harapan Pengguna pada Grab, Startup yang Kini Berstatus Decacorn

Sejumlah pengguna mengaku pakai Grab karena promo yang lebih banyak ketimbang kompetitor, lantas apa harapan pengguna setelah Grab jadi startup decacorn?

Liputan6.com, Jakarta - Grab kini jadi startup pertama di Asia Tenggara yang menanyandang status decacorn. Menjadi decacorn, artinya perusahaan rintisan itu memiliki valuasi lebih dari USD 10 miliar.

Nilai valuasi ini 10 kali lipat dari startup unicorn, namun 10 kali lipat di bawah hectocorn.

Sekadar informasi, kini valuasi Grab mencapai USD 11 miliar. Perusahaan berbasis di Singapura ini menawarkan solusi sehari-hari melalui layanan transportasi, kirim barang dan pesan makanan, pembayaran mobile, hingga hiburan digital.

Kini Grab beroperasi di 336 kota di Asia Tenggara.

Lantas, bagaimana pendapat pengguna mengenai layanan Grab dan apa harapan mereka setelah Grab menyandang status decacorn?

Herman, pengguna yang rutin menggunakan layanan Grab sejak setahun lalu menyebut, dirinya biasanya menggunakan layanan GrabBike dan GrabCar.

Ayah dua orang anak ini mengaku, lebih senang pakai Grab karena sering ada promo dari layanan pembayaran OVO. Dengan begitu, ongkos yang dikeluarkan jadi lebih murah.

"Pernah dapat promo, cuma bayar Rp 1," katanya kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (1/3/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ingin Merchant GrabFood Lebih Banyak

Namun, ia jarang menggunakan layanan GrabFood karena dibandingkan kompetitor, merchant GrabFood lebih sedikit.

Untuk itu dengan status decacorn yang disandang Grab, Herman berharap agar Grab meningkatkan layanannya, misalnya menambah merchant yang bekerja sama dengan GrabFood, atau layanan-layanan lainnya.

"Kalau yang sekarang kayaknya tidak sebanyak kompetitor," ujarnya.

Senada, pengguna bernama Intan Rakhmayanti menyebut, sudah setahun terakhir ia menggunakan layanan Grab. Intan paling sering memakai layanan GrabBike, Grab Delivery, dan GrabCar untuk memudahkan aktivitasnya.

Intan menyebut, dirinya memilih layanan Grab dibanding kompetitor karena promo yang ada setiap bulan.

3 dari 3 halaman

Suka Grab Karena Banyak Kode Promo

"Sebenarnya pilih Grab karena suka banyak kode-kode promo tiap bulan, kan lumayan (lebih murah). Apalagi setelah terintegrasi sama OVO," katanya.

Dengan status decacorn yang disandangnya, Intan berharap agar pelayanan yang diberikan Grab lebih diperbaiki.

"Karena sering kejadian saya pesan GrabBike ternyata abangnya jauh banget nggak kira-kira, akhirnya saya cancel. Nah pesan lagi butuh waktu lagikan," kata dia.

Demikian juga pengguna lain bernama Adhitya Gema yang sudah empat tahun aktif menggunakan jasa Grab.

Sebagai pekerja di kantor agensi, Adhit paling sering menggunakan layanan GrabBike dan Grab Delivery. "Soalnya kerja di agensi jadi sering kirim barang," tuturnya.

Adhit mengaku, ketimbang layanan serupa milik kompetitor, dia memilih Grab karena lebih murah, driver yang lebih sopan, serta aplikasi yang lebih bersahabat.

Dengan status decacorn, Adhit berharap agar Grab lebih Indonesia. "Banyakin lapangan kerja di sini, lebih perhatikan kesejahteraan driver," ujarnya.

Ada juga yang memilih Grab karena maps-nya yang lebih akurat dibanding milik kompetitor. "Map-nya lebih akurat," tutur seorang pengguna bernama Dina.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.