Sukses

Remaja Bunuh Diri Gara-Gara Tak Boleh Beli Smartphone Untuk Main PUBG

Seorang remaja nekat melakukan bunuh diri karena tidak diizinkan membeli smartphone untuk main gim PUBG.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam setahun terakhir ini, hanya ada sedikit judul gim mobile yang mampu meraih kesuksesan seperti PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) dan Fortnite.

Meski populer di kalangan gamer, PUBG ternyata juga menuai kontroversi di sejumlah negara. Salah satunya adalah India.

Baru-baru ini, beberapa pihak di India mengecam gim buatan PUBG Corp tersebut karena berbagai macam alasan.

Salah satu alasan tersebut adalah efek negatif yang ditimbulkan pada remaja dan membuatnya kecanduan bermain gim, sehingga berakibat mempengaruhi studi dan kehidupan sosial.

Namun, sebuah peristiwa yang lebih ekstrem--berhubungan dengan PUBG--baru saja terjadi ketika seorang remaja asal Mumbai berusia 18 tahun melakukan bunuh diri.

Dilansir Gizchina, Kamis (7/2/2018), dia nekat bunuh diri karena keluarganya tidak menyanggupi permintaan untuk membeli smartphone mahal agar bisa bermain gim PUBG.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masih dalam Proses Penyelidikan

PlayerUnknown's Battlegrounds. (Doc: Twinfinite)

Lebih lanjut, kasus remaja bunuh diri ini masih dalam proses investigasi kepolisian setempat. Pada laporannya, bocah laki-laki dari daerah Kurla minta dibelikan smartphone seharga 37.000 rupee atau sekitar Rp 7,2 juta.

Sementara itu keluarganya hanya mengizinkan dia menghabiskan uang tidak lebih dari 20.000 rupee atau sekitar Rp 3,9 juta untuk sebuah smartphone.

Karena tidak dibolehkan, remaja itu kesal dan memilih untuk melakukan bunuh diri di kediamannya sendiri.

 

3 dari 3 halaman

Penuh Kontroversi di India

Playerunknown's Battlegrounds. (Doc: Instant Gaming)

Meskipun gim tersebut semakin populer, PUBG mobile telah menjadi topik panas di India baru-baru ini.

Gujarat menjadi negara bagian India pertama yang melarang gim itu dimainkan di sekolah-sekolah, sementara seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dari Maharashtra menulis surat menarik ke pemerintah.

Dalam suratnya, mereka meminta agar pemerintah daerah memberlakukan larangan terhadap PUBG Mobile dengan alasan mempromosikan kekerasan dan cyber bullying.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.