Sukses

Facebook Dituding Kasih Data Tidak Akurat soal Penayangan Video Iklan

Ketika Facebook menemukan masalah ini, perusahaan yang dibentuk Mark Zuckerberg itu tidak menyelesaikan permasalahan selama lebih dari setahun.

Liputan6.com, California - Facebook dilaporkan mengetahui bahwa mereka memberikan data yang tidak akurat pada penayangan video iklan selama lebih dari setahun, sebelum memberi tahu kliennya pada tahun 2016. Demikian pernyataaan dari gugatan terbaru yang diajukan pada Selasa (16/10/2018).

Pada September 2016, Facebook mengakui bahwa mereka melebih-lebihkan rata-rata waktu menonton video iklan hingga 60 persen menjadi 80 persen selama dua tahun terakhir karena kesalahan perhitungan.

Masalahnya, data yang dilaporkan Facebook di atas, menurut para penggugat jauh lebih buruk.

Para penggugat yang merupakan sekelompok agensi media sosial kecil dan konsultan pemasaran--pada awalnya mengajukan di pengadilan California pada Oktober 2016--menganggap Facebook tidak berbagi data secara menyeluruh.

Mengutip laman CNBC, Kamis (18/10/2018), para penggugat mengklaim bahwa Facebook meningkatkan rata-rata waktu penayangan iklan sebesar 150 persen hingga 900 persen, jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

Ketika Facebook menemukan masalah ini, perusahaan yang dibentuk Mark Zuckerberg itu tidak menyelesaikan permasalahan selama lebih dari setahun. Para penggugat mengatakan, Facebook justru menganggap hal itu bukan masalah besar.

"Daripada mengoreksi metrik pada Januari 2015 dan memberitahu pengiklan, Facebook mengakui bahwa 'penurunan 40 persen akan menjadi terlalu signifikan dan dapat merusak kepercayaan pengguna'," klaim gugatan tersebut.

Para penggugat meminta kompensasi, ganti rugi, biaya hukum dan bantuan lainnya, tapi belum mengungkapkan jumlahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjelasan Facebook

Di sisi lain, Facebook mengatakan baru mengetahui masalah ini pada Agustus 2016, dan memperbaikinya sebelum membuat pernyataan publik pada bulan berikutnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke CNBC, Facebook mengatakan gugatan itu tidak berdasar dan perusahaan telah mengajukan mosi untuk menolak klaim tersebut.

"Tuduhan kepada kami terkait mencoba menyembunyikan masalah ini dari mitra kami adalah salah. Kami memberi tahu klien tentang kesalahan saat kami menemukannya, dan meng-update pusat bantuan kami untuk menjelaskan masalah ini," ujar Facebook.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.