Sukses

Intip Kecanggihan Rambu Khusus Buat Pengemudi yang Nekat Nyetir Sambil Telepon

Dengan rambu lalu lintas ini, pengemudi yang ketahuan menelepon saat mengemudi akan mendapat peringatan.

Liputan6.com, Norfolk - Menelepon saat mengemudi sebenarnya telah dilarang di banyak negara. Alasannya, kegiatan tersebut akan mengganggu konsentrasi pengemudi dan dapat mengakibatkan kecelakaan.

Untuk menegaskan aturan tersebut, kepolisan Norfolk, Inggris mnerapkan sebuah sistem baru berupa rambu lalu lintas khusus. Dikutip dari Telegraph, Senin (16/7/2018), rambu ini akan mengingatkan pengemudi yang menelepon.

Jadi, rambu lalu lintas ini dapat mendeteksi sinyal yang terpancar dari smartphone di dalam kendaraan. Jika terdeteksi ada sinyal dari kendaraan, rambu berupa tanda dilarang menelepon akan menyala untuk memperingkatkan pengemudi.

Rambu ini bekerja dengan menggunakan pemindai untuk mendeteksi sinyal radio saat seseorang dalam mobil melakukan panggilan. Pemindai ini juga dapat membedakan antara sinyal radio ponsel dan sinyal Bluetooth.

Karenanya, pengemudi yang memakai Bluetooth untuk menelepon dengan akses nirkabel, tidak diperingatkan. Pemindai ini juga tidak dapat memonitor koneksi data, sehingga pengemudi yang mengakses internet tidak terdeteksi.

Ada tiga rambu yang sudah disiapkan di jalanan Norwich, Norfolk, Inggris. Meski sudah terpasang, rambu ini masih digunakan sebatas pengingat, sehingga pelanggarnya tidak akan dihukum. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mendukung Aturan Lalu Lintas Baru Inggris

Akan tetapi, data dari rambu lalu lintas tersebut akan dibagi dengan kepolisian Norfolk agar dapat digunakan untuk proses lebih lanjut. 

Pelanggar akan didenda 200 poundsterling dan hukuman enam poin pada lisensi berkendera yang dimilikinya. Sekadar diketahui, teknologi ini dikembangkan tim keamanan jalan Norfolk County bersama perusahaan lokal Westcotec.

Manager tim Iain Temperton menyebut teknologi ini merupakan teroboson dan akan diterapkan sebagai metode pendidikan di seluruh Norfolk. Westcotec sendiri juga disebut akan menerapkan teknologi serupa di Selandia Baru, Argentina, dan Slovenia.

Kehadiran teknologi ini, menurut Kepolisian Norfolk, diharapkan dapat mengurangi aksi pengemudi mobil menggunakan ponsel. Sebab, pada Januari 2018 ada 120 pengemudi yang melanggar aturan soal berkendara tanpa ponsel.

"Menggunakan ponsel saat mengemudi merupakan pelanggaran lalu lintas fatal dan memiliki dampak serius," tutur Inspektur Kepolisian Lalu Lintas Norfolk, Jonathan Chapman.

3 dari 3 halaman

Langkah Negara Lain

Selain saat berkendara, berjalan dengan memainkan smartphone juga memiliki bahaya tersendiri. Sejumlah pemerintah kota pun sudah mulai mengingatkan bahaya hal tersebut. 

Salah satunya dilakukan pemerintah daerah Western Cape, Afrika Selatan. Pemerintah setempat mengeluarkan kampanye 'It Can Wait' untuk mencegah orang berjalan atau mengemudi sambil menggunakan smartphone.

Untuk mendukung kampanye tersebut, pemerintah kota juga merilis video yang menggambarkan para pejalan kaki yang menggunakan smartphone kerap terjatuh atau tersandung.

Uniknya, video itu tak dibuat secara khusus, melainkan kolase dari rekaman CCTV di jalanan. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui dampak bahaya dari menggunakan smartphone saat berjalan. 

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.