Sukses

Mengharukan, Kisah Warganet Selamatkan Ibu yang Nyaris Diamputasi

Liputan6.com, Jakarta - Sulit dipungkiri bahwa Twitter telah berubah menjadi arena politik. Itu karena di Twitter semua tulisan kita secara 'instan' dibaca banyak orang. Salah bicara tentang sosial-politik, bisa-bisa langsung dihakimi warganet.

Beda halnya dengan kisah Shane MacSimov, seorang ahli computer software di San Francisco. 

Ia bercerita tentang seorang warganet di Twitter memberikan rekomendasi nama dokter yang menyelamatkan ibunya yang nyaris diamputasi, demikian laporan ABC7 News, Senin (21/5/2018).

Bermula pada 2017 lalu, Shane curhat tentang kondisi medisnya, dan mendapat rekomendasi dari seorang warganet yang mengirimkannya Direct Message (DM) tentang dokter di Stanford bernama Jason Lee.

Tak disangka, sang dokter memiliki kemampuan terbaik. Saat ibu Shane, Tammy McSimov, kembali menderita penyumbatan arteri di kedua kakinya, Shane kembali menghubungi Dr Lee.

Saat itu, kondisi sang ibu terbilang parah, kakinya membengkak sampai ia kesusahan berjalan, bahkan disarankan dokter lain harus diamputasi.

"Ia (Dr Lee) bilang, mereka (dokter lain yang menangani Ibu) seharusnya tidak melakukan operasi tersebut. Ini bisa diatasi. Dr Lee bisa mengatasinya dan kita harus lakukan sekarang,'" kenang Shane.

Operasi pun berhasil, dan sang ibu bisa kembali berjalan tanpa perlu amputasi. Shane berterima kasih pada Twitter karena menghubungkannya ke orang baik.

"Saya pengguna Twitter seumur hidup dan platform ini menyelamatkan ibu saya," ucap Shane ke para warganet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ketika Warganet Apresiasi Anak SD

Selain kisah di atas, ada juga kisah warganet yang memberikan dukungan untuk seorang anak SD. Siswa bernama Haiqal Iskandar mendapat pujian berkat talentanya di bidang ilustrasi.

Seorang guru dari Malaysia bernama Balqis Sidiqia membagikan hasil karya muridnya di kelas 6 yang memukau.

Wanita berkerudung tersebut menceritakan bahwa sang murid biasa saja di bidang akademik. Namun, muridnya sering meluangkan waktu untuk membuat sketsa.

Banyak orang yang menyemangati sang guru untuk membimbing muridnya. Warganet mengatakan gambar bocah SD tersebut membuktikan bahwa ia berbakat menggambar.

"Salah seorang murid tahun 6 saya, akademiknya mungkin biasa sahaja, kelas terakhir tapi korang tengoklah bakat dia ni. Talented dan kreatif berseni. Dia boleh lukis kartun kegemarannya sebijik-sebijik. Kagum dengan beliau." tulis @balqissidiqia.

Murid laki-laki bernama Haiqal Iskandar tersebut membuat sketsa tokoh kartun di TV dan film. Tidak hanya itu, ia juga menciptakan karakter animasi sendiri. Tak pelak bila para warganet memberikan dukungan yang positif.

3 dari 3 halaman

Warganet Kompak pada Isu Sosial

Meski sering meributkan berbagai perkara, tidak sedikit warganet yang mendukung dan memeriahkan aksi-aksi positif.

Seperti setelah terjadinya serangan terorisme, alih-alih paranoid, warganet juga punya cara untuk melawan teror. Yakni dengan membuat meme-meme sederhana, lucu, tetapi mengandung makna yang mendalam.

Tak hanya di Indonesia, hal serupa juga dilakukan warga di berbagai belahan dunia, dalam menanggapi peristiwa teror, termasuk di Inggris dan Belgia.

Di Indonesia, beragam tagar pun disebarluaskan seperti #KamiTidakTakut untuk memotivasi warganet lain melawan aksi terorisme. Hal itu membuktikan masih ada hal-hal positif yang bisa dilakukan warganet ketimbang melakukan aksi-aksi seperti bullying.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.