Sukses

Apple Digugat Gara-Gara Bikin Lemot iPhone Lawas

Pengumuman Apple yang menurunkan kinerja iPhone lawas ternyata menjadi bumerang. Apple pun langsung digugat pengguna yang kadung kecewa.

Liputan6.com, Cupertino - Kondisi yang dialami Apple menjelang akhir tahun ternyata tidak begitu baik. Perusahaan teknologi asal Cupertino, Amerika Serikat (AS) itu tidak bisa menutup 'rahasia' terbesarnya yang selama ini mereka simpan. Diketahui, belum lama ini Apple mengakui mereka memang sengaja memperlambat kinerja iPhone lawasnya.

Kinerja iPhone yang menurun ternyata hadir lewat pembaruan software yang mereka gulirkan belum lama ini, demi melindungi baterai lithium ion yang menua. Dan konsekuensinya sudah pasti akan memperlambat kinerja sistem operasi.

Adapun iPhone lawas yang dimaksud mulai dari iPhone 6s, 6s Plus, 6, 6 Plus, dan SE. iPhone 5s ke bawah tak terhitung lagi karena Apple mengklaim iPhone tersebut sudah berstatus obsolete (usang).

Tentu saja pengumuman Apple yang kontroversial ini memicu rasa kecewa dari sebagian besar pengguna. Sampai-sampai, ada pengguna yang mengajukan gugatan hukum ke perusahaan karena dianggap tidak adil dalam memperlakukan penggunanya.

Menurut informasi yang dilansir CNBC pada Minggu (24/12/2017), kedua pengguna yang telah menggugat Apple adalah pengguna asal California, AS, bernama Stefan Bogdanovich dan Dakota Speas.

Mereka mengaku kecewa dan menyayangkan mengapa Apple harus mengumumkan hal tersebut di saat mereka sudah merilis pembaruan software yang menurunkan kinerja iPhone.

"Seharusnya Apple mengumumkan hal ini sebelum mereka memutuskan untuk menurunkan kinerja iPhone lawas. Kami sangat kecewa dan ini adalah tindakan bodoh yang telah dilakukan (perusahaan)," ujar Speas.

Apple sendiri belum menanggapi terkait gugatan tersebut. Yang pasti, mereka telah membenarkan kinerja iPhone lawas menurun demi melindungi usia baterai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Isu Baterai

Apple menjelaskan upaya tersebut merupakan pilihan terbaik demi pengalaman pengguna yang lebih baik. Dalam pernyataan resminya, perusahaan yang digawangi Tim Cook tersebut mengklaim baterai lithium ion semakin lama tidak bisa menyuplai daya yang mendukung performa dalam kondisi dingin.

Dengan demikian, performa daya akan menurun dan bisa mematikan perangkatnya sendiri untuk melindungi komponennya.

"Tahun lalu, kami merilis fitur Battery Power Management untuk iPhone 6, iPhone 6s, dan iPhone SE untuk menghemat baterai saat hanya dibutuhkan saja. Kini, fitur tersebut juga hadir untuk iPhone 7 pada pembaruan sistem operasi iOS 11.2," tulis Apple.

3 dari 3 halaman

Baterai Bermasalah pada iPhone 6s

Isu baterai yang bermasalah pada iPhone sebetulnya sudah terjadi sejak iPhone 6s dirilis. Pada 2016, ambil contoh, baterai iPhone 6s memiliki bug yang bisa menyebabkan ponsel mati meski persentase baterai masih 50 persen. Apple menjamin iPhone tidak akan mengalami insiden meledak atau semacamnya, seperti yang terjadi pada kasus Note 7.

"Jika mengalami masalah ini, silahkan kunjungi Apple Retail Store atau Apple Authorized Service Provider, agar nomor serial perangkat Anda bisa diperiksa dan dipastikan memenuhi persyaratan untuk pergantian baterai secara gratis," jelas Apple.

Apple menjelaskan bahwa semua iPhone akan diperiksa untuk menentukan, apakah memenuhi persyaratan agar bisa diperbaiki atau tidak.

Adapun program perbaikan ini digelar menyusul aduan China Consumer Association (CCA), yang meminta Apple menyelidiki sejumlah laporan yang menyebutkan iPhone 6 dan 6s bisa tiba-tiba mati begitu saja. Hal itu bisa terjadi meski baterai masih di atas 50 persen. CCA pun meyakini ada masalah pada hardware iPhone.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.