Sukses

Tukang Ojek Bisa Kantongi Pendapatan Rp 13 Juta Sebulan

Bagi pengendara ojek yang tergabung di layanan penyedia jasa ojek, GoJek, profesi tukang ojek memberikan penghasilan yang menjanjikan.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, tukang ojek mungkin dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak memberikan kepastian pendapatan. Namun, bagi para pengendara ojek yang tergabung di layanan penyedia jasa ojek, GoJek, profesi tukang ojek memberikan penghasilan yang cukup menjanjikan.

Deni Herdani misalnya, salah seorang pengendara ojek di GoJek Indonesia mengklaim pendapatannya sebagai tukang ojek cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluaganya. Bahkan, ia mengaku pekerjaannya itu memberikan penghasilan yang lebih tinggi daripada upah minimum regional (UMR) Jakarta.

"Setiap harinya kalau mau rajin sih bisa dapat lebih dari Rp 200 ribuan. Setiap bulan biasanya saya bisa kasih ke istri untuk kebutuhan rumah tangga sebesar Rp 4 juta, itu sudah bersih ya kebutuhan harian saya di luar uang itu, kan lebih besar dari UMR Jakarta," aku Deni kepada tim Tekno Liputan6.com. 

Tak hanya itu, profesinya sebagai pengendara ojek juga diakui bisa dijalankannya dengan santai. Ia bisa duduk-duduk dengan rekannya atau bersama keluarga di rumah sambil menunggu pesanan yang datang lewat aplikasi GoJek di ponselnya.

Alasan itulah yang membuat Deni mantap memilih pekerjaan sebagai pengendara ojek dan meninggalkan pekerjaan sebagai tukang kredit yang telah digelutinya selama 10 tahun.

Hal yang sama juga diakui oleh Maulana Ibrahim. Ia rela meninggalkan pekerjaannya sebagai office boy dengan status pegawai tetap yang telah dijalankannya selama tiga tahun di Menara Palma dan memilih bergabung menjadi mitra pengendara ojek di GoJek Indonesia.

"Setiap minggu biasanya saya bisa mendapat saldo sebesar Rp 1 jutaan di dompet yang ada di GoJek, malah ada teman yang bisa dapat Rp 13 juta dalam sebulan. Itu lebih besar daripada yang biasa didapatkan oleh pegawai dengan pekerjaan saya sebelumnya dan lebih santai juga," kata Maulana.

Baik Deni maupun Maulana sekarang ini termasuk dari seribu pengendara ojek yang ada di GoJek Indonesia. Skema kerjasama bagi hasil 80% untuk mereka dan 20% untuk perusahaan dianggap pantas dan tidak memberatkan. Bahkan, mereka mengaku tak punya alasan untuk pindah ke perusahaan lain yang bergerak di bidang ekspedisi yang pekerjaannya nyaris serupa GoJek.

"Saya sih terus terang sudah ditawarkan pindah ke perusahaan ekspedisi. Tapi sayak gak mau karena sementara ini pekerjaan saya sebagai tukang ojek di GoJek sudah lebih dari cukup," tandas Maulana optimistis. 

(den/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini