Sukses

Tiga Kisah Rapat Super Produktif ala Steve Jobs

Steve Jobs dikenal sebagai sosok yang perfeksionis dan produktif, sehingga sangat rinci terhadap berbagai hal.

Liputan6.com, Steve Jobs dikenal sebagai sosok yang perfeksionis dan produktif, sehingga sangat rinci terhadap berbagai hal. Salah satu contohnya adalah rapat yang dihadirinya harus berjalan dengan sangat produktif.

Dilansir Business Insider, Rabu (31/12/2014), ada tiga kisah mengenai sifat super perfeksionis Jobs yang menarik perhatian. Ketiganya terjadi dalam rapat atau pertemuan yang digelar olehnya dan orang lain.

Bahkan dalam salah satu kisah, Jobs tak segan menolak menghadiri pertemuan yang digelar oleh Presiden Barack Obama. Jobs menilai pertemuan itu terlalu ramai.

Berikut tiga kisah menarik tersebut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Rapat kecil

Dalam buku, 'Insanely Simple', sang penulis yaitu Ken Segall menggambarkan rasanya bekerjasama dengan Jobs. Salah satu yang menarik adalah ketika Jobs menggelar rapat dengan agensi iklan Apple.

Dalam rapat itu, Jobs melihat ada orang baru yang tidak dikenalnya. Tanpa ragu, Jobs langsung menegur orang yang ternyata bernama Lorrie. Jobs sebisa mungkin berusaha agar rapat tidak dihadiri oleh banyak orang.

"Dia (Jobs) berhenti, dan matanya terkunci pada satu hal di ruangan yang menurutnya tidak benar. Kemudian menunjuk Lorrie, lalu berkata, 'Anda siapa?'," tulis Segall menceritakan kejadian tersebut.

Dengan tenang, Lorrie menjelaskan bahwa dia diminta menghadiri rapat karena merupakan bagian dari proyek pemasaran yang akan dibahas. Jobs mendengarkan penjelasannya, kemudian dengan sopan berkata, "Saya pikir kami tidak membutuhkan Anda di rapat ini, Lorrie. Terimakasih," tutur Jobs kala itu.

Jobs juga bersikap 'kejam' pada dirinya sendiri. Ketika Obama memintanya untuk bergabung dalam sebuah pertemuan dengan orang-orang berpengaruh dalam dunia teknologi, Jobs menolak. Menurutnya, pertemuan itu dihadiri oleh sangat banyak orang.

3 dari 4 halaman

2. Setiap orang harus memiliki tanggungjawab

Dalam sebuah fitur investigasi budaya Apple pada 2011, reporter Fortune yaitu Adam Lashinsky mengungkapkan sejumlah proses formal yang digunakan oleh Jobs. Proses ini yang kemudian berkontribusi menjadikan Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia.

Jobs disebut selalu memastikan bahwa setiap orang yang hadir di dalam rapat memiliki tanggungjawab. Menurut penuturan Lashinsky, sebuah agenda rapat Internal Applespeak memiliki nama Directly Responsible Individual (DRI). Artinya, setiap orang yang hadir dalam rapat itu memiliki tanggungjawab masing-masing.

"Setiap rapat efektif di Apple memiliki daftar apa saja yang dilakukan, dan masing-masing item dilengkapi siapa yang bertanggungjawab atas hal tersebut," kata mantan karyawan Apple itu.

4 dari 4 halaman

3. Tidak mengandalkan PowerPoint

Penulis biografi 'Steve Jobs', Walter Isaacson mengatakan bahwa Jobs tidak menyukai presentasi formal. Sebaliknya dia lebih menyukai pertemuan secara langsung dan berjalan santai.

Setiap Rabu sore, katanya, Jobs memiliki agenda dengan tim pemasaran dan iklan Apple. Dalam pertemuan itu slideshow adalah hal terlarang karena dia ingin timnya berdebat dengan penuh semangat dan berpikir kritis. Semuanya dilakukan tanpa mengandalkan teknologi.

Jobs adalah orang yang mengutamakan berpikir, dibandingkan mengandalkan slide presentasi. "Presentasi membuat orang-orang menghadapi masalah. Sebaliknya, saya ingin mereka saling terlibat dan langsung menyampaikan berbagai hal, ketimbang menunjukkan setumpukan slide. Orang-orang yang tahu apa yang mereka bicarakan tidak membutuhkan PowerPoint," ungkapnya. (din/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.