Sukses

Alasan Marc Marquez dan Tim Pabrikan Ducati Sulit Bersatu

Marc Marquez jadi salah satu kandidat pengisi kursi tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025. Dia bersaing melawan Enea Bastianini dan Jorge Martin.

Liputan6.com, Jakarta - Marc Marquez jadi salah satu kandidat pengisi kursi tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025. Dia bersaing melawan Enea Bastianini yang menempati pos itu pada musim ini.

Namun, rider Prima Pramac Racing Jorge Martin jadi rival utamanya. Martin menguasai puncak klasemen MotoGP 2024 dari lima seri yang sudah berlangsung. Sementara Marquez tertinggal 40 angka di belakang.

Meski begitu, banyak yang menyebut Marquez memiliki peluang lebih besar ketimbang Martin. Reputasi sebagai juara dunia delapan kali merupakan penyebabnya.

Berbekal status tersebut, kehadiran Marc Marquez dipercaya bakal membawa banyak sponsor yang otomatis menguntungkan Ducati.

Perfoma pembalap berusia 31 tahun itu juga masih apik. Mengendarai motor yang satu tahun lebih tua, dia sudah naik podium lima kali musim ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terlepas potensi menambahnya pemasukan, status sponsor ternyata juga jadi salah satu alasan mengapa Marquez dan Ducati urung bersatu. Pasalnya, kedua kubu memiliki dukungan dari pihak yang berseteru.

Marquez punya ikatan panjang dengan minuman energi Red Bull, sementara Ducati memiliki perjanjian bersama Monster.

Selain itu, kedua kubu juga memiliki sponsor yang bersaing di bisnis serupa. Marquez jadi duta Samsung, Allianz, Oakley, dan Estrella Galicia, sementara Ducati didukung Lenovo, Unipol, Carrera, dan Contadi Castaldi.

3 dari 3 halaman

Marc Marquez Tidak Takut Kehilangan Pemasukan

Dalam situasi ini, Marquez kemungkinan harus memutus dukungan finansial agar dapat naik ke tim pabrikan Ducati. Dia sudah menunjukkan langkah itu bukanlah opsi sulit.

Marquez mengakhiri kontrak bernilai tinggi demi berlabuh di tim satelit Ducati, Gresini Racing, pada musim ini.

"Dalam hidup, kadang kita harus mengambil keputusan yang tidak kita suka atau tidak mau. Di sini saya ingin menang. Demi mencapainya, saya mesti mempertimbangkan opsi-opsi terbaik," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.