Sukses

Mengenal Liquid Cooling, Teknologi Pendingin Data Center yang Efisien di Era AI

Liquid cooling diklaim mampu mengurangi panas yang dihasilkan oleh server di data center hingga 70%-80%. Seperti apa teknologi di baliknya?

Liputan6.com, Jakarta - Vice President ZTE Corporation, Chu Yanli, memaparkan tentang seluk beluk teknologi 'liquid cooling data center di era AI' pada gelaran Indonesia Cloud and Data Center Convention 2024, baru-baru ini di Jakarta.

Dalam presentasi yang disampaikan, Chu Yanli menyoroti peningkatan konsumsi daya di sektor layanan penyimpanan data berskala besar, di mana data center tradisional bergantung pada metode air cooling.

"Metode itu belum sepenuhnya efektif dalam mengatasi masalah konsumsi daya, sehingga solusi liquid cooling menjadi penting dalam menghadapi tantangan itu," katanya, dikutip Selasa (21/5/2024).

Untuk menjawab tantangan tersebut, ZTE memperkenalkan solusi cold-plate liquid cooling yang menegaskan komitmen perusahaan dalam memenuhi kebutuhan teknologi pendingin.

"Liquid cooling mampu mengurangi panas yang dihasilkan oleh server hingga 70%-80%, sedangkan sisanya 20%-30% dihilangkan oleh air cooling. Ini dapat membuat ekonomi dan efisiensi lebih seimbang," ia menjelaskan.

Solusi cold-plate liquid cooling dirancang dengan komponen berkualitas prefabrikasi, sehingga mengurangi waktu konstruksi.

Selain itu, solusi ini juga dilengkapi dengan teknologi BIM+XR untuk menjelajahi lokasi konstruksi, mengamati dan menghindari gangguan konstruksi, serta mengurangi risiko pengerjaan ulang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Efektivitas Penggunaan Daya

Chu Yanli turut membagikan studi kasus ZTE dalam proyek Binjiang Intelligent Computing Data Center.

Proyek tersebut diklaim berhasil mencapai efektivitas penggunaan daya (Power Usage Effectiveness) sebesar 1.1 dengan solusi pendinginan dan catu daya yang fleksibel, serta penerapan retrofit secara online yang diselesaikan dalam waktu 90 hari.

Sementara itu, kepadatan daya maksimum per kabinet mencapai 60kW. Proyek ini pun dinilai berhasil memanfaatkan kembali 70% dari sistem yang sudah ada, menjaga aset berharga, dan mengintegrasikan teknologi air cooling dengan berbagai inovasi multi-dimensi.

"Di ZTE, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi-solusi inovatif yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan efisiensi dalam industri data center," ucapnya.

Chu Yanli berharap kolaborasi dan inovasi peusahaan akan terus memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur teknologi informasi yang semakin meningkat di Indonesia dan di seluruh dunia.

 

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini