Sukses

500 Warga Binaan Lapas Surabaya Tes Penyakit Menular Seksual, Hasilnya?

Wisnu menyebutkan Dinkes Sidoarjo mengerahkan tenaga dan alat medis dari empat puskesmas sekaligus.

Liputan6.com, Surabaya - Sekitar 500 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ikut pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lapas Surabaya.

"Iya benar, kegiatan digelar di Blok B Lapas Surabaya di Porong, dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Sidoarjo," ujar Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto, Rabu (13/4/2022).

Wisnu menyebutkan Dinkes Sidoarjo mengerahkan tenaga dan alat medis dari empat puskesmas sekaligus.

“Setelah skrining, dilanjutkan pemeriksaan laboratorium untuk penyakit HIV, Hepatitis dan Sifilis,” ucap Wisnu.

Selain mudah menular, ketiga penyakit itu memang sering diidap para warga binaan sejak sebelum masuk ke lapas. Sehingga, sebagai upaya deteksi dini, pihaknya menggelar pemeriksaan tersebut.

“Mayoritas memang datang ke lapas tanpa gejala, tapi setelah dites, ternyata hasilnya positif,” urai Wisnu.

Untuk mencegah penularan dan sakit yang semakin parah, maka pihaknya gencar melakukan pemeriksaan rutin. Jika nantinya ditemukan yang positif, maka akan ada intervensi lanjutan dari dokter.

“Kami pilih secara acak, namun kami prioritaskan yang belum pernah dites dan diperiksa,” terang Wisnu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Hari

Sementara itu, Kasi Perawatan Kalapas Surabaya Jalu Yuswa Panjang menyatakan bahwa kegiatan ini rencananya akan berlangsung dua hari.

Terdapat lima tahapan yang akan dilakukan. Mulai pendaftaran, skrining awal, konseling, uji laboratorium, hingga yang terakhir adalah proses konseling hasil uji laboratorium.

"Harapan dan tujuan utamanya untuk mengetahui penyakit-penyakit tersebut sedini mungkin dan apabila sudah diketemukan akan segera dilakukan tindak lanjutan berupa pengobatan maupun yang lainnya," ujar Jalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.