Sukses

Im Siwan Sempat Menolak Tawaran Bintangi Unlocked, Kini Merasa Filmnya Bermanfaat karena Bikin Ngeri

Meski sudah menolak, Im Siwan mengakui naskah film Korea Unlocked membuatnya sangat terkesan.

Liputan6.com, Jakarta Im Siwan kembali sebagai tokoh antagonis dalam proyek terbarunya, film Korea Unlocked. Dalam film yang dirilis Netflix ini, ia berperan sebagai pembunuh berantai yang melakukan aksinya dengan menyisipkan spyware ke ponsel para korban.

Dilansir dari Yonhap News, Selasa (21/2/2023), member ZE:A ini ternyata awalnya sempat menolak tawaran untuk memerankan karakyer Jun Yeong dalam film Korea ini.

“Aku awalnya menolak tawaran (di film ini) karena menurutku aktor harus mempertimbangkan pengaruhnya kepada masyarakat dalam karya-karyanya,” kata dia.

Meski sudah menolak, ia mengakui naskah film ini membuatnya sangat terkesan. “Bahkan setelah menolak, aku terus menerus memikirkannya, dan  akhirnya memutuskan untuk melakukannya,” Im Siwan menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dianggap Berkah

Meski awalnya menolak peran ini dengan pertimbangan pengaruh yang ia miliki di masyarakat, Im Siwan akhirnya menganggap peran penjahat ini bisa memperluas jangkauan aktingnya.

“Aku dengar peran penjahat adalah sebuah berkah di dunia akting. Para aktor bisa memberikan performa impresif dan membuka diri mereka pada kemungkinan yang luas,” tuturnya.

3 dari 4 halaman

Karakter Jun Yeong

Im Siwan juga memberikan perspektifnya mengenai karakter Jun Yeong. “Menurutku dia bakal merasa puas saat bisa memilih beragam cara untuk menghancurkan hidup orang dengan menggunakan informasi pribadi yang ia kumpulkan dari ponsel para korban,” tuturnya.

Karena hal ini pula, pada akhirnya ia merasa bahwa film ini memberi manfaat kepada masyarakat.

4 dari 4 halaman

Langkah Awal Lindungi Diri

“Menurutku, film ini mengerikan karena memberikan rasa takut yang dekat dengan kehidupan nyata, bahwa peristiwa serupa juga bisa terjadi padaku,” kata pria 34 tahun ini.

Ia menambahkan, “Kurasa munculnya kesadaran atas bahaya peretasan smartphone, adalah langkah awal untuk melindungi diri kita dari risiko seperti ini.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.