Sukses

Kasus Mantan Sopir Nindy Ayunda Tidak Ada Kepastian, Istri Cari Keadilan di Polres Metro Jakarta Selatan

Rini, istri dari sopir Nindy Ayunda yang bernama Sulaiman, meminta bantuan Fahmi Bachmid agar kasus yang menimpa suaminya menjadi terang benderang.

Liputan6.com, Jakarta - Istri Sulaiman mantan sopir Nindy Ayunda, Rini, menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan. Ditemani kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, Rini menuntut kejelasan atas kasus dugaan penyekapan dan perampasan kemerdekaan yang menimpa suaminya.

"Saya cuma ingin mencari keadilan, karena sudah hampir dua tahun. Prosesnya muter-muter saja, tidak ada kepastian. Siapa yang jadi tersangka, makanya saya bingung kenapa harus berputar-putar. Padahal kan semuanya sudah jelas," kata Rini, istri Sulaiman, di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2022).

Karenanya, Rini mengaku meminta bantuan Fahmi Bachmid agar kasus yang menimpa suaminya menjadi terang benderang. Terlebih sebagai pelapor, ia juga sudah memberi keterangan sebagai saksi pelapor.

"Saya sudah memberi keterangan, suami saya sebagai korban sudah memberi keterangan dan sudah ada saksi juga. Makanya saya minta bantuan Pak Fahmi untuk mencari keadilan," lanjut Rini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Membawa Bukti Tambahan

Di samping menuntut kepastian hukum atas kasus yang menimpa Sulaiman, Rini juga membawa bukti tambahan dan saksi kunci terkait dugaan penyekapan dan perampasan kemerdekaan ini.

"Saya bawa bukti tambahan dan juga saksi korban, Rini. Ada juga saksi yang disuruh melakukan pengawasan saat penyekapan. Dia adalah saksi kunci yang disuruh mengawasi korban supaya tidak bisa ke mana-mana," jelas Fahmi Bachmid.

 

3 dari 4 halaman

Perubahan Setelah Pemukulan

Lebih lanjut, Rini menceritakan perubahan yang terjadi pada suaminya akibat dari kasus tersebut. Apalagi, Sulaiman sempat mengalami pemukulan yang efeknya dirasakan hingga saat ini. Bahkan, Sulaiman selalu takut ketika melintasi lokasi tempat dirinya disekap dulu.

"Takut itu selalu ada sejak kejadian itu. Suami saya jadi takut aja, apalagi jalan di daerah suami disekap, takut aja. Terus jadi tulalit, efeknya itu ke pekerjaan, ke kehidupan kami. Enggak ada yang mau mempekerjakan orang yang tulalit. Otomatis kehidupan keluarga kami pun terkena imbasnya," aku Rini.

 

4 dari 4 halaman

Kepastian Hukum

Besar harapan Rini dan Fahmi Bachmid, ada kepastian hukum dari kasus yang menimpa Sulaiman. Apalagi, Fahmi menilai kasus ini terbilang mudah namun terkesan berputar-putar tak tentu arah.

"Harapan saya, ini sudah kesekiankalinya korban pelapor ini diperiksa. Kami harapkan segera beri kepastian hukum, tetapkan pelakunya. Karena ini kasus mudah, kenapa berputar-putar seperti ini. Pelakunya sudah ada kenapa tidak ditetapkan. Yang jelas dalam kasus perampasan kemerdekaan pasti dilakukan lebih dari satu orang," tandas Fahmi Bachmid. (Liputan6.com/M. Altaf Jauhar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.