Rudy Salim Perkenalkan Taksi Udara Drone Ehang 216, Terbang 6 Menit Cuma Ratusan Ribu Saja

Rudy Salim mencontohkan bagaimana di China tempat asal dibuatnya drone Ehang 216 ini bisa tetap terbang saat ada badai.

"Sudah dicoba sampa angin topan dan masih bisa melayang di udara," ujarnya.

Usai perkenalannya ini, Rudy mengaku akan menunggu regulasi dari pemerintah mengenai izin penggunaan drone Ehang 216 ini. Drone ini memang diperuntukkan bagi penumpang sehingga harus dipastikan sisi keselamatannya.

"Hari ini baru kita kenalkan. Kita baru nunggu regulasi karena belum ada izin dan belum boleh jualan nunggu ya," ujarnya.

Nantinya, setiap elemen masyarakat bisa memanfaatkan drone Ehang 216 ini. Rudy menyebut untuk harga sewanya sangat murah dibandingkan menyewa helikopter.

"Tentunya nanti akan disewakan per enam menit harganya hanya ratusan ribu rupiah. Tapi masih kita hitung karena menggunakan listrik, tanpa BBM dan diisi ulang. Sangat murah sekali lah," ujar Rudy.

"Ketahanan bisa terbang selama 30 menit sejauh 30 km setinggi 300 meter sekali charge. Kita jadi pertama dan satu-satunya yang mendatangkan drone Ehang ini ke Indonesia," ujarnya.

Dalam perkenalan dan persemian Drone Ehang 216, turut hadir Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Sekretaris Jenderal IMI Ahmad Sahroni.

Turut hadir antara lain Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Subdit Sertifikasi Pesawat Udara Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan Agustinus Budi Hartono, serta Group CEO Asia Cargo Airlines Marco Isaak yang langsung memesan 1 unit drone Ehang 216.

"Untuk tahun 2022, Indonesia mendapatkan jatah 50 unit Ehang 216. Pemesanan yang masuk hingga saat ini sudah mencapai 40 unit. Selain bisa digunakan untuk transportasi penumpang dan barang, Ehang 216 juga menjadi inovasi solusi bagi penerapan smart city management," pungkas Rudy Salim.